Banda Aceh bukan sekedar kota untuk menikmati kehidupan. Di kota ini, ratusan atau bahkan ribuan kesatria lahir di bawah kepemimpinan sultan.
Hubungan dagang pedagang Aceh telah terbentuk ratusan tahun lalu. Di kota kecil paling utara Sumatra, kapal-kapal Eropa dan Amerika membawa rempah dan lada terbaik. Selat Malaka dipenuhi kisah heroik yang luput dari penulisan.
Saya sengaja menulis kembali sejarah masa lalu yang sudah lama tenggelam. Portugis memang telah pergi selamanya dari Aceh. Namun, si mata biru dan rambut pirang bukan sekedar legenda, tapi benar adanya.Â
***
Written by:
Masykur
Referensi bacaan :
[1]https://www.masshist.org/object-of-the-month/objects/salem-and-the-sumatra-pepper-trade-2012-08-01 [read here]
[2]https://en.wikipedia.org/wiki/Acehnese%E2%80%93Portuguese_conflicts [read here]
[3] https://en.wikipedia.org/wiki/Pedir_expedition_(1522) [read here]
[4] https://www.salem.org/blog/salem-ma-city-seal/ [read here]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H