Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Presiden Baru dan Tantangan Geopolitik Indonesia

22 Oktober 2024   21:41 Diperbarui: 22 Oktober 2024   21:41 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tantangan geopolitik Indonesia|freepik.com

Pembangunan infrastruktur selama 10 tahun masa kepemimpinan Jokowi seakan menutupi kerusakan hukum dalam dan melemahnya peran pemberantasan korupsi.

Walaupun sebelumnya Prabowo berada di bawah kabinet Jokowi, arah kebijakannya sebagai presiden baru diprediksi masih terikat pada 'janji' masa lalu. Artinya, kabinet merah putih kemungkinan besar masih menuju gerbang yang sama sebagaimana arah kepemimpinan sebelumnya.

Pun demikian, sosok Prabowo dengan naluri militernya dipercaya jauh lebih disegani oleh negara asing. Kekuatan baru Indonesia di tangan Prabowo sedikit tidak merefleksi kepemimpinan presiden Soeharto dahulu kala. Terlebih dengan kemampuan bahasa Inggris yang baik, negoisasi politik luar negeri jelas lebih berkelas. 

Banyak yang berharap Indonesia lebih berdaulat di tangan Prabowo. Sebagai mantan prajurit sekaligus perwira tinggi militer, jiwa pemimpin sudah lama menyatu dalam darah. Idealnya, Prabowo sigap membawa Indonesia bersaing dengan negara maju. 

Hanya saja, lingkaran kekuasaan menentukan langkah yang diambil. Kebijakan prorakyat mesti dikedepankan dengan melenyapkan kepentingan partai politik. Prabowo memang 'berhutang' budi pada partai politik pengusungnya, namun nasib bangsa berada di setiap kebijakan yang disetujuinya.

Perubahan besar sulit terwujud jika kabinet merah putih dibentuk dengan landasan tujuan politik. Indonesia kedepan menghadapi tantangan besar di tingkat global. Dunia memperhitungkan pergerakan ekonomi Indonesia. 

Meskipun demikian, gejolak politik Indonesia bakal menjadi tolak ukur keterlibatan Indonesia di kancah internasional. Lima tahun masa kepemimpinan Prabowo memberi indikasi kuat akan kemajuan Indonesia. 

Kalau pengolahan hasil alam bersinergi dengan kebijakan inovasi teknologi dalam negeri, perkembangan teknologi sangat mungkin melaju cepat. Pakar teknologi dalam negeri dan diaspora Indonesia di luar negeri bersatu untuk kepentingan negara. Tentu saja dengan mengedepankan keadilan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Anggaran dana pusat penelitian sewajarnya dinaikkan dan kualitas perguruan tinggi berbasis penelitian lebih ditingkatkan. Di samping itu, guru dan dosen diseleksi lebih ketat guna menghasilkan kualitas pengajar kelas dunia. Jika perlu, undang para pakar dunia untuk mendidik calon generasi unggul sebagaimana Jepang berbenah paska bom atom.

Isu kelestarian lingkungan jangan sampai diabaikan. Kabinet merah putih bertanggung jawab penuh menjaga kestabilan iklim dalam negeri. Segala hal yang mengancam kelestarian lingkungan hidup, meskipun berpotensi menambah devisa negara, wajib masuk dalam rumusan kebijakan sebelum dijadikan proyek strategis negara.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, kerusakan hutan akibat tambang sungguh memprihatinkan. Tak terkecuali pada habitat alam, proyek strategis nesional juga mengancam wilayah warisan geologi. Pembangunan jalan tol banyak memunculkan masalah baru karena mengabaikan analisa kerusakan alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun