Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pembiasaan Kecil dan Disiplin Waktu pada Anak

5 September 2024   11:39 Diperbarui: 5 September 2024   11:41 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak membentuk kepribadian dari pembiasaan. Mereka melihat dan mengobservasi lingkungan, lalu mengambil kesimpulan. Disiplin waktu tidak datang dengan sendirinya melainkan dari kebiasaan harian dalam rumah.

Istilah 'ngaret' seringkali dikaitkan dengan budaya orang Indonesia. Sebagian besar acara penting mudah diundur hanya karena pembicara belum tiba di tempat. 

Jika kita menelusuri lebih lanjut, pembiasaan dalam keluarga adalah titik awal bergesernya waktu. Kebiasaan bangun tidur telat dan menunda-nunda pekerjaan adalah indikator lemahnya disiplin waktu dalam rumah.

Diawali dengan kebiasaan orang tua yang tidak baik, anak melihat dan mengikuti pola yang sama. Padahal, disiplin waktu sangatlah penting diterapkan sejak anak masih kecil.

Kebiasaan simpel seperti tidur lebih awal dan bangun di jam yang sama sejatinya adalah pola disiplin waktu. Dengan ritme yang sama, anak dapat belajar menghargai waktu dan mampu memahami nilai tukar dari waktu.

Sesekali, coba perhatikan bagaimana pembiasaan anak dalam keluarga. Misalnya, adakah orang tua memberi jatah waktu kepada anak untuk bermain, istirahat dan belajar?

Kelihatannya memang sederhana dan tidak memberi dampak besar. Padahal, disiplin waktu sejak kecil membentuk kepribadiaan anak ketika dewasa. 

Kenapa ini penting?

Jika anak tidak belajar tentang manfaat waktu, tentu mereka sulit menghargai waktu. Hari-hari terlewati tanpa sesuatu yang berarti karena pembiasaan yang tidak baik.

Sebagai contoh, anak-anak yang terbiasa tidur cepat, mereka lebih mudah terbangun lebih awal untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat esok hari.

Namun, ketika mereka terbiasa menonton TV, main smarthphone, atau lalai dengan permainan sampai larut malam, energi mereka terbuang dan jam tidur tidak terbentuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun