Setelah mengantar anak ke sekolah, saya secepat mungkin kembali ke rumah. Tujuannya hanya satu, yakni lari pagi. Sudah empat hari saya tidak lari pagi karena mengajar kelas intensif dari awal pagi sampai sore hari.
Tekad sudah bulat dan target 10 kilometer harus tercapai. Saya mulai berjalan sekitar 1 kilometer atau lebih kurang 800 langkah. Cuaca sangat bersahabat untuk menemani irama lari pagi ini.
Saya terbiasa lari dalam keadaan perut kosong. Untuk pagi ini, sepiring potongan buah melon cukup untuk cadangan energi. Setelah menempuh jarak 5 kilometer dengan waktu 32 menit, tubuh terasa lebih ringan.
Dalam perjalanan, saya melewati beberapa warung kopi sambil sesekali memperhatikan orang di dalamnya. Nikmatnya tegukan segelas kopi sudah tidak lagi saya hiraukan.
Saya ingin hidup lebih sehat bebas gula dan makanan cepat saji. Lari pagi memberi banyak pelajaran tentang bagaimana tubuh mengolah makanan. Kebiasaan lari di waktu pagi membuat saya tidak lagi gampang lapar dan sangat selektif dengan makanan.
Untuk menjaga stamina, saya memperbanyak konsumsi buah dan sayur. Kualitas tidur semakin membaik jika teratur olahraga. Sangat berbeda di kala tubuh jarang bergerak atau duduk dalam waktu lama.Â
Segelas air kelapa muda setelah berlari jarak jauh lebih baik ketimbang segelas kopi. Apalagi ditambah telur kampung setengah matang. Stamina kembali di angka FULL.
Apakah harus membuat target 10 ribu langkah untuk jalan kaki? tidak perlu! cobalah berjalan kaki di waktu pagi, lebih baik lagi setelah waktu subuh saat udara masih bersih.Â
Manfaatnya tidak perlu di googling lagi. Jalan kaki sangat baik untuk tubuh jika dirutinkan. 2-3 ribu langkah per hari sudah sangat baik bagi orang yang jarang bergerak.Â
Kurangi ketergantungan pada sepeda motor atau mobil. Perbanyak jalan kaki untuk merasakan efek positif bagi tubuh. Tidur lebih nyenyak, tubuh lebih ringan dan konsentrasi meningkat.