Contoh sederhana seperti ingin hidup lebih sehat dan terlihat lebih muda. Carilah sebuah alasan yang masuk akal dan mudah untuk dipercaya oleh pikiran bawah sadar kita.Â
Setelah itu, catatlah perkembangan jalan kaki setiap hari. Caranya sangat mudah, cukup unduh aplikasi untuk mencatat langkah otomatis. Saya menggunakan G-Step dan sejauh ini cukup membantu.
Beberapa smartphone sudah tersedia aplikasi bawaan semisal Samsung health. Jadi, carilah yang simpel dan mudah untuk digunakan. Aplikasi ini berfungsi untuk melihat sejauh mana kita sudah aktif bergerak setiap hari.
Statistik yang didapat juga bermanfaat untuk dijadikan tolak ukur konsistensi sebagai bahan refleksi. Sebagai sebuah contoh, dulu saya aktif berjalan pada jam 6:30 sampai jam 7:20 pagi.
Seiring waktu, saya tidak lagi bisa fokus jalan atau lari pagi pada jam ini karena harus mengantar anak ke sekolah lebih awal. Nah, karena sudah konsisten dengan goal yang saya buat, maka apapun kendalanya tetap ada solusi.Â
Jadinya saya merubah jadwal lari pagi ke jam 7:30 - 9:00. Suasananya memang berbeda, tapi manfaat yang didapat tetap sama. Intinya, saya akan tetap mencari alternatif waktu untuk bergerak.Â
Menjaga konsistensi jelas tidak mudah. Pada awalnya saya tidak mampu membentuk kebiasaan lari pagi, namun setelah serius menanamkan niat hidup lebih sehat, semua berjalan sesuai rencana.
Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika tidak menetapkan sebuah goal di awal. Bahkan, di bulan Agustus ini saya berhasil berhenti mengkonsumsi gula dan kopi. Tubuh terasa lebih sehat dan segar ditambah aktif bergerak.Â
Rata-rata jarak tempuh per bulan mencapai 60 km. Uniknya, pada bulan Augustus sampai tanggal 26, saya sudah menempuh jarak 131 km. Sungguh mustahil jika saya membayangkannya.Â
Tidak ada kata mustahil selama kita memiliki tekad kuat di awal. Apa yang terlihat sulit di awal hanya fatamorgana. Mulai saja dulu, baru liat hasilnya kemudian.