Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Tips dan Modal Dasar Membangun Sebuah Bisnis

24 Agustus 2024   10:59 Diperbarui: 24 Agustus 2024   12:12 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada selisih Rp.8.500 di antara dua hitungan. Secara kalkulasi, saya jelas pihak yang dirugikan. Pertama, saya menunggu lama karena mesin tersendat. Kedua, saya membayar lebih dari taksiran harga awal yang diberikan (Rp.500/lembar timbal balik).

Akhirnya, saya memutuskan untuk tidak menanyakan karena mahasiswa boleh jadi sedang menunggu di depan ruang. Sudahlah, saya rugi kali ini tapi ini bisa jadi ide tulisan. hehe.

Nah, pada awalnya yang menulis harga adalah orang kedua yang datang belakangan. Dia sudah menuliskan Rp.25.000 untuk total semua modul ajar yang saya pinta.

Setelah mesin berulah berulang kali dan saya meminta untuk memberikan modul yang sudah terkopi, barulah pemuda yang sedari awal mengkopi modul menuliskan kwitansi baru.

Anehnya, harganya malah bertambah dari jumlah awal. Rp.25.000 menjadi Rp.28.000. Keduanya memang sempat saling bertanya sebelum menuliskan angka terakhir. 

Apakah patokan harga berbeda antar keduanya, sehingga kalkulasi akhir jadi tidak sama? ah, saya sulit menebaknya. Atau boleh jadi, beberapa kertas yang terjebak dalam mesin juga diperhitungkan.

Artinya, saya membayar lebih untuk kertas kopian yang rusak. Dengan kata lain, mereka tidak berlaku jujur atau membebankan kertas itu ke pelanggan tanpa memberikan penjelasan.

Niat awal untuk menyertakan beberapa kertas modul ajar tambahan sirna seketika. Saya malah ingin cepat-cepat keluar dan mencari tempat fotokopi terdekat lainnya.

Saya menangkap sinyal tidak baik dalam hal perhitungan harga. Pun demikian, tidak tertera harga estimasi untuk jasa kopian per lembar yang bisa dilihat pelanggan dengan mudah.

Dari cara mereka menjalankan bisnis fotokopi, jelas terlihat kurangnya Standard Operating Procedures (SOP). Ketika mesin berhenti, si pemuda ini tidak menjelaskan apapun ke saya dan condong diam sambil membetulkan mesin yang berulang kali melakukan kesalahan yang sama. 

Jika saya di posisinya, mungkin saya akan memberitahukan apa yang terjadi dan meminta maaf secepat mungkin. Lalu, menawarkan opsi menunggu dengan waktu misalnya di bawah lima menit atau membayar hasil kopian yang sudah dicetak. 

 

Membangun Bisnis dengan Kualitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun