Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menikmati Hidup tanpa Smartphone, Tips untuk Orang Tua

8 Agustus 2024   17:49 Diperbarui: 8 Agustus 2024   17:55 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup tanpa smartphone|freepik.com

Indonesia masuk urutan ke empat pengguna smartphone terbanyak di dunia. Ada 6.8 milyar pengguna smartphone diperkirakan secara keseluruhan. 

Berdasarkan angka statistik databoks, rata-rata orang Indonesia menggunakan smartphone 6 jam/hari tahun 2023. Thailand berada tepat di bawah Indonesia, diikuti oleh Argentina dan Arab Saudi.

Lantas, apa korelasi tingkat penggunaan smartphone dengan kualitas hidup seseorang?

Cina memiliki jumlah pengguna terbanyak, mendekati angka 1,000 juta. India dan Amerika masuk di urutan ke dua tiga, masing-masing dengan posisi pengguna sebanyak 659 juta dan 276 juta. 

Pengguna smartphone di dunia| explodingtopics.com
Pengguna smartphone di dunia| explodingtopics.com

Sebuah studi berjudul "Mobile addiction and its relationship with quality of life in medical students" memaparkan fakta bahwa adiksi pada smartphone memperburuk kualitas hidup seseorang. 

Pada penelitian terkini berjudul "Associations with smartphone usage and life satisfaction among older adults: Mediating roles of depressive symptoms and cognitive function" memberi indikasi peningkatan fungsi kognitif pada pengguna smartphone katagori dewasa.

Penggunaan smartphone pada orang dewasa dipercaya memberi efek positif. Sebaliknya, pengguna kalangan anak-anak lebih dominan kepada efek negatif. 

Hal ini didukung oleh peran aplikasi yang relevan untuk keperluan tertentu. Diantaranya, peran media sosial bagi orang dewasa untuk mempererat koneksi sosial dan aplikasi kesehatan dengan fitur positif. 

Namun, perlu dicermati jika pengguna smartphone bisa dengan mudah merasa kecanduan. Alhasil, kualitas hidup menjadi buruk dan fungsi kognitif menurun.

Apakah mungkin seseorang hidup tanpa smartphone?

Saya rasa sangat mungkin!

Meskipun begitu, memahami fungsi smartphone sebagai penunjang hidup adalah kunci keseimbangan. Penggunaan smartphone secara berlebihan malah memberi efek negatif pada individu.

Fitur pada smartphone memang mempermudah segalanya. Siapa saja mudah terlena dan menghabiskan waktu berjam-jam di depan smartphone. 

Sayangnya, kemudahan yang ditawarkan oleh smartphone acapkali menurunkan fungsi kognitif. Pada kasus anak-anak, perkembangan otak melambat akibat ketergantungan pada aplikasi.

Sebagai contoh, sebuah studi dengan judul "Effect of frequent smartphone use on children's cognitive function: An observationalstudy", memberi fakta mencegangkan.

Dalam studi ini kemampuan berpikir anak untuk menyelesaikan masalah terganggu. Mereka yang menggunakan smartphone lebih lebih dari 4 jam juga tidak mampu menggabungkan beberapa informasi dalam waktu bersamaan.

Jurnal Frontiers of Psychology memuat hasil penelitian di bawah judul "Effects of smartphone addiction on cognitive function and physical activity in middle-school children: a cross-sectional study"

Anak-anak yang tidak kecanduan smartphone lebih mudah menghabiskan waktu secara fisik dibandingkan mereka yang kecanduan. Artinya, adiksi pada smartphone berakibat pada menurunnya aktivitas dan interaksi sosial.

Sementara itu, studi dengan judul "Smartphone and Internet Addiction Affect Cognitive Functions in Young Adults" memberi fakta lain. Pemakaian smartphone berlebihan menyebabkan menurunnya kualitas tidur, kecerdasan emosional, dan yang tak kalah penting menurunnya kadar empati. 

Dalam hal fungsi kognitif, ada tiga bagian yang paling krusial. Pertama, menurunnnya kemampuan konsentrasi atau fokus. Kedua, Lemahnya ingatan, Ketiga, buruknya kualitas berpikir analitis.

Jika dicermati lebih mendalam, semua studi memberi fakta yang sama. Hanya saja, interprestasi pada data bisa berbeda tergantung pada subjek dan metode pengambilan data. 

Kita bisa mengambil kesimpulan bahwa penggunaan smartphone secara berlebihan sangat tidak dianjurkan. Bagi anak-anak, sebaiknya dibiasakan hidup tanpa smartphone.

Kenapa ini penting?

Fungsi kognitif anak sangat bergantung pada aktivitas fisik. Anak pada rentan umur 1-7 tahun sebaiknya sama sekali tidak memegang smartphone.

Perkembangan otak terjadi sangat cepat di umur 1-3 tahun. Jika anak terlalu dini mengenal smartphone, aktivitas fisik akan menurun drastis. 

Gejala paling sering ditemukan adalah kontrol emosi yang lemah. Anak yang sering mengakses smartphone memiliki regulasi emosi yang buruk. Akibatnya, mereka mudah marah dan bermental lemah. 

Oleh karenanya, orang tua perlu waspada untuk membiasakan anak hidup tanpa smartphone. Otak anak memerlukan aktivitas fisik agar berkembang secara alami. Menjauhkan anak dari smartphone sama dengan mencerdaskan mereka. 

Fokus yang baik, perkembangan memori, dan kemampuan mengontrol emosi menjadi pondasi paling utama bagi anak. Ketiga ini diperoleh melalui interaksi dan komunikasi aktif anak bersama orang tua dan teman-teman serta orang terdekat yang mereka kenal.

Bukankah hidup tanpa smartphone jauh lebih baik bagi anak?

Orang tua perlu mawas diri. Mulailah dengan tidak menggunakan smartphone di depan anak. Contoh yang baik dimulai dari dalam rumah melalui ayah dan ibu. 

Butuh niat sejalan dan usaha beriringan untuk melepas diri dari smartphone. Untuk itu, mulailah dari hal sederhana. Perbanyak berbicara dengan anak. Ajak mereka berpetualang dan melakukan aktivitas outdoor bersama. 

Buatlah aturan untuk hidup dengan disiplin. Hidup tanpa smartphone sangat mungkin diterapkan. Terlebih jika dimulai dari orang tua dengan suri tauladan yang baik. Anak melihat dan mencontoh.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun