Jika dicermati lebih mendalam, semua studi memberi fakta yang sama. Hanya saja, interprestasi pada data bisa berbeda tergantung pada subjek dan metode pengambilan data.Â
Kita bisa mengambil kesimpulan bahwa penggunaan smartphone secara berlebihan sangat tidak dianjurkan. Bagi anak-anak, sebaiknya dibiasakan hidup tanpa smartphone.
Kenapa ini penting?
Fungsi kognitif anak sangat bergantung pada aktivitas fisik. Anak pada rentan umur 1-7 tahun sebaiknya sama sekali tidak memegang smartphone.
Perkembangan otak terjadi sangat cepat di umur 1-3 tahun. Jika anak terlalu dini mengenal smartphone, aktivitas fisik akan menurun drastis.Â
Gejala paling sering ditemukan adalah kontrol emosi yang lemah. Anak yang sering mengakses smartphone memiliki regulasi emosi yang buruk. Akibatnya, mereka mudah marah dan bermental lemah.Â
Oleh karenanya, orang tua perlu waspada untuk membiasakan anak hidup tanpa smartphone. Otak anak memerlukan aktivitas fisik agar berkembang secara alami. Menjauhkan anak dari smartphone sama dengan mencerdaskan mereka.Â
Fokus yang baik, perkembangan memori, dan kemampuan mengontrol emosi menjadi pondasi paling utama bagi anak. Ketiga ini diperoleh melalui interaksi dan komunikasi aktif anak bersama orang tua dan teman-teman serta orang terdekat yang mereka kenal.
Bukankah hidup tanpa smartphone jauh lebih baik bagi anak?
Orang tua perlu mawas diri. Mulailah dengan tidak menggunakan smartphone di depan anak. Contoh yang baik dimulai dari dalam rumah melalui ayah dan ibu.Â
Butuh niat sejalan dan usaha beriringan untuk melepas diri dari smartphone. Untuk itu, mulailah dari hal sederhana. Perbanyak berbicara dengan anak. Ajak mereka berpetualang dan melakukan aktivitas outdoor bersama.Â