Apakah mungkin seseorang hidup tanpa smartphone?
Saya rasa sangat mungkin!
Meskipun begitu, memahami fungsi smartphone sebagai penunjang hidup adalah kunci keseimbangan. Penggunaan smartphone secara berlebihan malah memberi efek negatif pada individu.
Fitur pada smartphone memang mempermudah segalanya. Siapa saja mudah terlena dan menghabiskan waktu berjam-jam di depan smartphone.Â
Sayangnya, kemudahan yang ditawarkan oleh smartphone acapkali menurunkan fungsi kognitif. Pada kasus anak-anak, perkembangan otak melambat akibat ketergantungan pada aplikasi.
Sebagai contoh, sebuah studi dengan judul "Effect of frequent smartphone use on children's cognitive function: An observationalstudy", memberi fakta mencegangkan.
Dalam studi ini kemampuan berpikir anak untuk menyelesaikan masalah terganggu. Mereka yang menggunakan smartphone lebih lebih dari 4 jam juga tidak mampu menggabungkan beberapa informasi dalam waktu bersamaan.
Jurnal Frontiers of Psychology memuat hasil penelitian di bawah judul "Effects of smartphone addiction on cognitive function and physical activity in middle-school children: a cross-sectional study"
Anak-anak yang tidak kecanduan smartphone lebih mudah menghabiskan waktu secara fisik dibandingkan mereka yang kecanduan. Artinya, adiksi pada smartphone berakibat pada menurunnya aktivitas dan interaksi sosial.
Sementara itu, studi dengan judul "Smartphone and Internet Addiction Affect Cognitive Functions in Young Adults" memberi fakta lain. Pemakaian smartphone berlebihan menyebabkan menurunnya kualitas tidur, kecerdasan emosional, dan yang tak kalah penting menurunnya kadar empati.Â
Dalam hal fungsi kognitif, ada tiga bagian yang paling krusial. Pertama, menurunnnya kemampuan konsentrasi atau fokus. Kedua, Lemahnya ingatan, Ketiga, buruknya kualitas berpikir analitis.