Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

K-Rewards yang Tidak Me-Rewards

8 Agustus 2024   14:52 Diperbarui: 8 Agustus 2024   14:55 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya menulis 33 artikel selama bulan juli 2024, enam diantaranya masuk katagori Headline (AU). Jika dikalkulasi, paling sedikit saya menghabiskan 49 jam untuk menghasilkan keseluruhan artikel tersebut. 

Artinya, saya butuh dua hari untuk aktif berpikir dan menulis dalam satu bulan. 

Kebijakan baru tentang mekanisme K-Rewards cukup menggembirakan di awal. Setidaknya, ada kemungkinan mendapatkan jatah cuan dari iklan yang dimuat di Kompasiana. 

Ternyata oh ternyata, harga 33 artikel adalah Rp.45.802. 

Banyak yang kecewa dengan regulasi baru K-Rewards. Ada yang sudah berhasil menembus lebih dari 12 artikel berlebel AU, tapi tidak sebanding dengan waktu yang dihabiskan untuk menulis. 

Dalam artian, mekanisme K-Rewards tidak serta merta menguntungkan Headliners. Bahkan, jumlah K-Rewards menurun drastis d bulan Juli. Saya sendiri mencapai total view 28k. 

Pertanyaannya, apakah total tersebut berasal dari akumulasi poin artikel AU atau gabungan AU dan jumlah pembaca di seluruh artikel.

Admin belum secara gamblang menjelaskan kaitan view dan jumlah K-Rewards. Semestinya artikel berbobot mendapatkan tempat yang lebih layak dengan apresiasi berbeda. 

Misalnya, artikel berkualitas yang tersaring ke Headline ditempatkan pada posisi berbeda. Jika pun tidak mendapat view yang banyak, apresiasi sebaiknya berasaskan sisi manfaat yang didapat dari artikel tersebut.

Tentunya banyak artikel AU yang berhak diapresiasi. Caranya tidak dengan uang, melainkan dijadikan aset tulisan yang kemudian layak dibukukan secara kolektif.

Saya rasa ini bisa menjadi satu tolak ukur keadilan bagi penulis. Tulisan menarik, orisinil, dan bermutu digabung untuk dijadikan sebuah buku bernilai jual tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun