Media kelas kakap, Reuters, bahkan menyentil istilah "black woman" dan "racism" sebagai senjata ampuh melawan Trump dari partai Republik.Â
Apakah mungkin Biden telah turun pamornya semenjak debat kandidat beberapa saat yang lalu?
Isu perang dan hutang dalam negeri AS juga menjadi sorotan media yang berpihak pada Trump. Sangat masuk akal jika Biden tetap maju, maka dikhawatirkan kalah telak dari Trump.Â
Media barat menyoroti perihal pergantian pemain baru ini. Mereka sepakat dengan satu hal, yakni Kamala Harris akan meneruskan apa yang sudah diprogram Biden.Â
Toh, dana pemilu sudah disiapkan dari awal. 100 hari adalah waktu yang cukup untuk satu kandidat baru yang sudah dikenal publik mendampingi Biden.Â
Jika Kamala menang, akankah lebih banyak perang dan intervensi kebijakan?
Sebaliknya, kalau Trump berhasil menduduki White House, mungkinkah Amerika kembali dengan prioritas penguatan ekonomi dalam negerinya dan aturan ketat pada imigran?
Ya, semua mungkin saja terjadi! yang tidak mungkin terjadi adalah anggaran makan gratis disunat untuk kepentingan makan siang pejabat.Â
Terserahlah!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H