Kala boleh jujur, SANGAT SEDIKIT!
Bahkan, di banyak tempat orang tua malah tidak perduli. Mereka menfasilitasi minuman dengan kadar gula tinggi dengan membiarkan anak mengkonsumsinya terus menerus.Â
Orang tua tipe seperti ini biasanya juga tidak terlalu perduli pada makanan sehat. Asal harga terjangkau dan anak tidak merengek, permintaan mereka mudah dikabulkan. Terserah miniman jenis apa yang dipilih anak. Masalah berapa kadar gula di dalamnya urusan belakang.
Pola jajanan berpemanis memang tidak membuat anak sakit seketika. Tumpukan gula yang senantiasa masuk ke tubuh anak akan diakumulasi dan menjadi bom waktu di kemudian hari.Â
Kapan waktunya? Tidak ada yang bisa memprediksi!
Boleh jadi saat remaja atau nanti ketika dewasa. Dimulai dari keluhan kecil, berlanjut pada kebiasaan sakit. Imun tubuh terganggu, hormon tidak lagi seimbang, kemampua tubuh menyembuhkan diri sendiri semakin menurun.Â
Lantas, apakah harus menunggu parah untuk bertindak?
Orang tua yang baik berpikir jauh kedepan. Kesehatan anak adalah investasi jangka panjang. Kalau terlalu menuruti kemauan anak, bersiaplah dengan segala resiko yang harus dihadapi.Â
Berharap sepenuhnya pada pemerintah jelas bukan solusi terbaik. Kebijakan pemerintah seringkali menguntungkan pengusaha dengan omset besar dan mengabaikan faktor kesehatan orang banyak.Â
Ya, begitulah. Hanya orang tua yang berhak menjaga kesehatan anak 24 jam. Pola hidup orang tua adalah cerminan gaya hidup anak di masa depan. Jika saja orang tua mau dan tergerak membiasakan makan dan minum sehat, anak mudah mengikutinya.Â