Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pedagang Sayur Keliling, Untung Sedikit tapi Banyak Bersyukur

11 Juli 2024   15:25 Diperbarui: 21 Juli 2024   19:47 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang sayur|dokumentasi pribadi

Ada banyak cara kita bersyukur, diantaranya dengan melihat ke bawah.

Beberapa hari yang lalu, saya menghadiri pesta pernikahan seorang teman. Kebetulan lokasi pesta terpaut jarak 220 kilometer dari tempat saya menetap.

Saya memutuskan untuk menyetir bersama keluarga menuju lokasi pesta. Jadilah kami menginap di desa agar tidak terlalu lelah menyetir pulang-pergi.

Suasana pedesaan begitu asri. Pemandangan sawah di sepanjang jalan memberi rasa nyaman. Anak-anak bermain di selokan sambil sailing bergantian melompat menikmati sejuknya air berdekatan dengan persawahan.

Suatu pagi saat hendak menuju sawah, saya berpaspasan dengan pedagang sayur. Mengandalkan motor dan keranjang, pria paruh baya ini berkeliling menawarkan sayuran Dan kebutuhan primer rumah tangga.

Barang bawaan sebagian ia gantung pada kayu yang sudah dipersiapkan. Beberapa lainnya diletakkan dalam keranjang. Jika ada warga yang berminat, ia berhenti dan menawarkan barang dagangannya.

Sekilas mengobservasi, keuntungan yang didapat tidak seberapa. Jarak yang ia tempuh dikalikan biaya bensin memberi gambaran jumlah keuntungan bersih.

Tapi, sapaan dan interaksi dengan pembeli secara langsung tentu mahal harganya. Saya tidak menemukan penjual yang menjemput bola di perkotaan.

Jual beli di desa dan kota jelas berbeda. Pedagang di kota mungkin mengejar target berupa angka keuntungan untuk biaya sewa toko dan lainnya.

Di desa, pedagang keliling tidak membawa kalkulator untuk menilai harga jual. Mereka sailing menawar bersama membeli dengan harga yang sama-sama menyenangkan.

Pertukaran uang antara pembeli Dan pe jual diikuti senyuman keikhlasan. Jumlah yang sedikit tapi komunikasi terjalin erat dengan pembeli.

Area persawahan|dokumentasi pribadi
Area persawahan|dokumentasi pribadi

Adakah kita mensyukuri nikmat kemudahan dalam hidup?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun