kadar asam dari kombinasi makanan bisa saja memberi efek buruk pada tubuh. Misalnya, kadar pH 0 dimaknai dengan sangat asam, sementara pH 14 merujuk pada tingkat basa.
Apa manfaat yang dapat kita peroleh ?
Tubuh manusia tidak bisa mentolerir kadar asam atau basa berlebihan. Contoh sederhana, jika kadar pH darah tidak normal, fungsi metabolisme tubuh terganggu.
Pun demikian, ada anggota tubuh yang kadar pH asamnya tinggi atau lebih rendah. Tujuannya agar lambung dapat bekerja efektif ketika memproses makanan yang sudah berada di dalam.
Walaupun secara umum pola food combining tidak sepenuhnya terbukti memberi efek terbaik bagi organ tubuh, menerapkan gaya hidup food combining setidaknya dapat meringankan organ penting tubuh seperrti jantung, hati, ginjal dan pankreas.
Coba bayangkan saja bagaimana gaya hidup dewasa ini. Tingkat konsumsi minuman bergula sangat memprihatinkan. Terlebih pada anak-anak dan remaja. Jelas pola hidup seperti ini memperberat kerja pankreas dan ginjal.
Food combining cocok untuk orang-orang yang memiliki berat badan berlebih. Sehingga, menerapkan gaya hidup terstruktuk dengan memilah jenis makanan yang tepat otomatis mengurangi bertumpuknya lemak dalam tubuh.
Satu hal yang perlu dipahami, food combining bukanlah metode meningkatkan kesehatan dalam waktu singkat. Namun, manfaat food combining lebih kepada pencegahan terhadap potensi munculnya penyakit karena pola makan salah.
Food combining dipelopori oleh Dr William Hay pada tahun 1930 an. William berpendapat jika apapun yang dimakan bisa menghasilkan asam atau basa. Untuk itu, menggabungkan jenis makanan berbeda jauh lebih baik bagi tubuh.
Sebagai contoh, menggabungkan kentang dan daging dalam satu waktu bukanlah ide baik. William berpendapat jika kombinasi keduanya menyebabkan bertumpuknya lemak jahat dalam tubuh yang otomatis memberatkan kinerja organ untuk menetralisir racun.
Lantas, bagaimana konsep food combining yang ideal?
Idealnya, setiap orang belum tentu cocok dengan pola food combining. Oleh sebab itu, pahami terlebih dahulu kondisi tubuh masing-masing.
Kondisi kesehatan seseorang dapat dijadikan rujukan jenis kombinasi makanan seperti apa yang sebaiknya diterapkan. Misalnya, orang dengan riwayat hipertensi boleh jadi tidak cocok untuk melakukan food combining untuk segala jenis makanan.