Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Uang dan Emosi, Menjadikan Perasaan sebagai Magnet Rezeki

26 Juni 2024   12:51 Diperbarui: 30 Juni 2024   15:06 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Frasa seperti "ayah capek cari uang", "keluarga kita miskin", "ibu tidak punya uang", "kita tidak akan bisa membeli itu" adalah beberapa contoh emosi negatif yang tanpa disadari diwariskan pada anak.

Kata-kata negatif yang diucapkan dengan emosi memberi pesan kuat. Makanya, anak-anak yang semasa kecil sudah mendengar hal buruk tentang uang akan mewarisi sikap yang sama.

Dengan demikian, ketika berhadapan dengan uang perilaku yang muncul condong negatif. Sebagai contoh, keluarga yang sangat irit akan begitu sulit untuk mengeluarkan uang karena ketakutan akan hilangnya uang.

Padahal, rasa takut akan kehilangan uang malah menyebabkan tertanamnya emosi negatif lebih kuat di otak bawah sadar. Tidak heran, orang pelit hidupnya berputar pada kondisi yang sama. Mereka sulit untuk mendapatkan uang lebih banyak.

Masalahnya bukan pada ketidakmampuan mereka, namun lebih kepada emosi negatif yang menjauhkan mereka dari uang. Dengan kata lain, kepribadian mereka menciptakan tembok penghalang datangnya uang.

Nah, sekarang mari kita lihat kepribadian orang-orang yang memperlakukan uang dengan emosi positif. Mereka umumnya dibesarkan dengan energi positif ketika berhadapan dengan uang.

Bagi golongan ini, uang akan selalu ada dan cukup untuk semua orang. Makanya, saat berkomunikasi dengan anak, mereka bersikap positif dan kata-kata yang diucapkan juga mengandung energi positif. 

Kita tentu tidak sedang membicarakan orang kaya yang pelit, tapi keluarga yang merasa cukup dengan apa yang mereka miliki dan suka berbagi ke sesama. 

Orang seperti ini biasanya bersukacita ketika menerima uang dan tidak merasa rugi ketika melepaskan uang. Artinya, baik saat uang datang atau pergi, emosi yang mereka hasilkan tetap positif. 

Perlu diingat, definisi kaya bukanlah mereka yang memiliki banyak uang. Pada dasarnya, kaya adalah perasaan yang muncul ketika berinteraksi dengan uang. Merasa cukup akan apa yang dimiliki menggambarkan kondisi kekayaan seseorang. Dengan kata lain, rasa bahagia bukan berasal dari jumlah uang yang banyak, namun lebih kepada perasaan cukup dan lapang.

Emosi positif dan negatif, Apa yang membuat keduanya berbeda?

Emosi yang kita keluarkan ketika berhadapan dengan uang menciptakan reaksi tersendiri. Orang yang benci dengan pekerjaannya dan bekerja sekedar untuk menerima gaji di awal bulan lebih gampang membawa energi negatif dalam keseharian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun