Napoleon Hill dalam bukunya berjudul Success habits menjabarkan dua faktor kegagalan dalam hidup. Saya ingin menuliskan dan memaparkan keduanya di artikel ini:
Menyerah terlalu cepat
Hidup selalu berada antara kemudahan dan kesulitan. Sesuatu yang mudah sering kali melemahkan seseorang, sementara hal yang menyulitkan dapat menguatkan.
Kebiasaan mengerjakan sesuatu yang mudah akan membentuk kepribadian lemah. Sederhananya, jika seseorang terbiasa dengan hal-hal mudah, ia lebih gampang menyerah ketika dihadapkan dengan sesuatu yang menyulitkan.
Kita ambil contoh dalam keseharian. Anak-anak yang sering dibiasakan dengan perkara mudah pada akhirnya tidak siap untuk menghadapi rintangan.Â
Rintangan dalam hidup selalu ada. Kemampuan untuk melewati rintangan sejatinya dibangun melalui kebiasaan sehari-hari. Memilih untuk mengerjakan pekerjaan mudah secara tidak langsung berdampakpada kepribadian yang lemah.
Orang tua sering tidak meyadari jika perlakuan mereka pada anak membentuk kepribadian. Hal sederhana seperti menyapu, mengepel, membuang sampah, atau menolong orang tua adalah media untuk membentuk kepribadian bermental positif.
Sementara anak-anak yang diperlakukan seperti raja, tidak dilibatkan dalam pekerjaan rumah, hidup tidak disiplin akan mewarisi kepribadian yang lemah dan cepat menyerah.
Silahkan perhatikan bagaimana perlakuan orang tua pada anak berefek pada mental mereka. Mereka yang hidup dalam rumah dengan kedisiplinan akan bertahan ketika berada di lingkungan yang keras.
Sebaliknya, anak-anak yang hidup tanpa disiplin dan dimanjakan umumnya tidak bertahan lama di lingkungan yang keras. Mereka terlalu cepat menyerah untuk sesuatu yang sebenarnya wajar.Â