Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Membangun Kesadaran Hidup Sehat dalam Keluarga

17 Mei 2024   11:49 Diperbarui: 17 Mei 2024   14:43 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanan cepat saji yang mudah diperoleh dimana saja merubah pola hidup dan kualitas makanan. Para remaja terperangkap dalam ekosistem makanan yang sulit dicerna usus.

Lantas, kerja organ tubuh seperti pangkreas, hati, ginjal semakin berat. Belum lagi kebiasaan malas bergerak memperparah metabolisme tubuh.

Memilih dan memilah makanan sehat tidaklah cukup, tubuh butuh bergerak untuk mampu berfungsi maksimal. Proses detoksinasi berjalan lancar disaat kita rutin bergerak setiap hari.

Kalau selesai makan langsung tidur,bayangkan bagaimana beratnya kerja organ tubuh. Pola hidup serba instan menjadikan remaja terbelenggu dalam ekosistem makanan tidak sehat. 

Lapar tinggal pesan makanan via online. Gampang dan mudah dilakukan sambil rebahan. Kebiasaan kecil berlanjut dan berubah menjadi pola hidup.

Standar hidup sehat susah dijadikan pegangan karena kebiasaan salah yang terus dijalankan. Dalam lingkup keluarga, orang tua semakin sedikit yang mengupayakan hidup sehat dengan rutin memasak untuk anak.

Tuntutan hidup serba instan menghasilkan pola hidup instan. Semua berasal dari bungkusan. Praktis, murah, dan mudah didapat. Akibatnya, kemampuan tubuh melawan bakteri atau virus menurun drastis. 

Pertahanan tubuh melalui peran imun mulai mengkhawatirkan.  Anak-anak dan kebanyakan remaja rentan sakit karena imun tubuh tidak lagi dapat memproteksi serangan dari luar.

Pilihan ketika sakit adalah obat-obatan seperti antibiotik. Padahal, penggunaan antibiotik juga berdampak pada berkurangnya bakteri baik dalam usus yang berfungsi untuk memproteksi tubuh dari ragam penyakit.

Muncullah penyakit autoimun yang berawal dari masuknya makanan tidak sehat ke dalam usus. Kerja usus semakin berat, gizi yang masuk malah berkurang. Asupan makanan untuk bakteri baik malah hilang.

Nyatanya ada milyaran mikroorganisme baik dalam tubuh yang memerlukan asupan. Mereka adalah tentara tidak terlihat yang bertugas 24 jam memproteksi tubuh dari serangan musuh berupa bakteri dan virus. 

Nah, tentara-tentara ini bekerja tanpa perlindungan. Sudah tidak dibayar, malah diperlakukan dengan buruk. Sewajarnya kita makan makanan bergizi kaya serat untuk menghargai kerja bakteri baik dalam usus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun