Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Belajar dari Taiwan: Jalur Sepeda dan Transportasi Publik Terbaik

11 Mei 2024   12:52 Diperbarui: 11 Mei 2024   18:42 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur khusus sepeda menaiki jembatan|Dokpri

Jadilah negara dengan arah pembangunan yang jelas, terarah dan terukur. Warga negara berhak untuk  mendapat jaminan kenyamanan dan keamanan atas setiap kebijakan yang ditelurkan pemerintah.

Indonesia sudah harus berpikir maju kedepan, bukan lagi ikut-ikutan dan gaya-gayaan. Pemerintah mesti cerdas, lugas dan tangkas berpikir untuk kemajuan bangsa.

Jalur sepeda dan hakte bus kota Taipei|Dokpri
Jalur sepeda dan hakte bus kota Taipei|Dokpri

Apakah Indonesia siap untuk hidup bebas polusi?

Ya, jawabannya jelas, harus siap! 

Oleh karenanya, jangan berambisi untuk menghabiskan anggaran negara, tapi fokuslah pada penghematan anggaran dengan konsep pemberdayaan sumber daya alam dan manusia Indonesia.

Taiwan bukan hanya membangun jalur sepeda, mereka juga merakit sendiri sepeda terkenal di dunia yaitu Giant, Merida, Dare. Bukan hanya itu, suku cadang sepeda kelas menengah diproduksi di Taiwan. 

Taiwan tidak sekedar berambisi membangun jalur sepeda, tapi mereka berpikir 10 kali lebih jauh dari itu. Taiwan adalah negara visioner dengan pemimpin yang mengerti makna membangun, bukan ikut-ikutan.

Nah, kalau Indonesia mau maju, berpikirlah lebih jauh dari sekedar membangun jalur sepeda. Sekalian arahkan pikiran anak bangsa untuk membangun pabrik sepeda dan suku cadang. Itu baru ide cemerlang yang layak diapresiasi. 

Setuju? ya, kalai ngak setuju pun tidak masalah.

***

[By: Masykur]

Sabtu, 11 Mei, 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun