Kalau menulis target saja kita ragu, maka sungguh kita sangat rugi menghabiskan waktu berjam-jam tanpa makna. Ambil pena dan tuliskan 1 Juz/hari atau 3 Juz/hari. Jangan ragu, tulis saja dulu dan kemudian lawan rasa malas.Â
Ingat! tidak ada amalan yang balasannya lebih besar selain di bulan Ramadan. Satu kali dalam satu tahun kita memaksa diri untuk beramal baik. Bukankah itu perkara mudah untuk dilakukan?
Bukankah memegang smartphone berjam-jam setiap hari kita sanggup?
Lantas, kenapa membaca Al-Quran 1-3 juz perhari selama bulan ramadan tidak kita masukkan ke dalam target?Â
Al-quran di dalamnya penuh hikmah bagi siapa yang mau membacanya dan memahaminya. Baca perlahan dan pahami artinya. Dengan membaca Al-quran, kita sedang memberi obat kepada tubuh.Â
Allah melipatgandakan pahala bacaan Al-Quran dan memberi keberkahan dalam setiap menit waktu kita. Belum lagi hikmah yang terkandung dalam setiap ayat yang kita lantunkan memberi ketenangan batin.Â
Banyak membaca Al-Quran juga berdampak baik bagi produktivitas. Nah, jika tidak yakin, cobalah membaca Al-Quran 30 menit dan perhatikan berapa banyak hal yang mampu kita lakukan selama 24 jam.
Jadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup. Jangan sekedar membacanya, tapi berusahalah untuk memahami artinya. Kadangkala banyak permasalahan hidup yang solusinya dengan mudah kita temui dalam Al-Quran.Â
Buatlah target berapa kali kita akan menamatkan Al-Quran selama Ramadan. Paling minim satu kali! Alangkah lebih baik jika kiyta mampu berulang kali menamatkan Al-Quran dalam 30 hari kedepan.
Apakah sulit?
Tidak! selama kita menuliskan target, kemungkinan untuk menjalankannya jauh lebih mudah. Intinya, jangan tunggu esok hari, ambil pena dan tuliskan di selembar kertas apa saja target yang kita niatkan selama Ramadan.Â
Sekali lagi, amalan yang kita prioritaskan selama Ramadan akan membawa efek baik bagi kita sendiri setelah Ramadan. Indikasi berhasilnya amalan yang kita kerjakan selama bulan Ramadan akan terlihat setelahnya.Â