Dengan demikian, pembusukan alami berjalan normal dengan bantuan tanah. Artinya, sampah domestik dapur bisa ditempatkan dalam wadah dengan campuran tanah secukupnya, lalu didiamkan dalam waktu tertentu untuk selanjutnya digunakan sebagai pupuk alami.
Bukankah cara ini juga dapat menekan penggunaan pupuk kimia yang merusak tanah?Â
Menjaga lingkungan dari limbah domestik tidak mungkin dilakukan sendiri. Keluarga harus menjadi benteng terdepan untuk menciptakan kebiasaan baik dengan membangun kesadaran bersama.
Jika itu mampu dilakukan, pemanfaatan energi berkelanjutan untuk masa depan lebih mudah diwujudkan. Energi perlu dijaga agar terus tersedia untuk dipakai dalam jangka panjang.Â
Transisi energi ke jenis yang lebih ramah lingkungan tentu saja ide bagus. Namun demikian, beralih pada alternatif energi baru sulit diraih tanpa merubah kebiasaan buruk dalam keluarga.
Simpelnya, manusia boleh saja berpikir maju ke depan untuk memperbaiki lingkungan asalkan kesadaran bersama untuk hidup lebih baik juga diprioritaskan.
Membangun lingkungan sehat datang dari sebuah kesadaran. Nah, kesadaran tidak datang jika tidak diusahakan dan diajarkan. Keluarga harus dipandang penting untuk pemanfaatan energi berkelanjutan.Â
Indonesia merupakan negara dengan area perairan yang sangat luas dan daratan yang subur. Menjaga ekosistem dan lingkungan bisa dimulai dengan langkah kecil dari dalam rumah, yakni keluarga.Â
Bangunlah kesadaran akan produk ramah lingkungan untuk sebuah kontribusi besar bagi lingkungan. Hidup sehat dengan perencanaan dan pembiasaan yang baik. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H