Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Efek Tontonan dan Perubahan Bahasa pada Remaja

25 Januari 2024   23:06 Diperbarui: 26 Januari 2024   14:32 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjung melihat karya berjudul Bhinneka Tunggal Ika” dalam Pameran Seni Rupa Karya Grace Tjondronimpuno dan Made Arya Dwita Dedok bertema Love Talk” di Galeri Paviliun House Of Sampoerna, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/2/2019). Foto: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Sesaat setelah tiba di sebuah warung kopi (warkop), dua orang remaja duduk di sebelah saya. Terlihat mereka sedang memegang smartphone dan sesekali berinteraksi dengan teman-temannya. 

Dari bahasa yang digunakan, saya tahu persis jika mereka sedang asyik bermain 'game' secara online. Dari empat meja yang diduduki para remaja ini, setidaknya ada empat orang yang merokok.

Asap yang mengepul cukup menggangu saya yang tidak merokok. Tapi, saya tidak mempermasalahkannya dan tetap berusaha fokus pada pekerjaan.

Nah, ketika saya sedang fokus menyiapkan bahan ajar, telinga saya tertuju pada satu kata yang sering sekali diulang oleh satu remaja yang duduk di sebelah saya. Tepatnya di arah depan.

"anjing"

Itulah kata yang saya dengar berkali-kali. Selama saya duduk disana, tidak kurang 10 kali kata itu diucapkan untuk berkomunikasi dengan temannya. 

Sesekali remaja ini mengganti kata 'anjing' dengan 'anjir'. Kata anjir adalah plesetan dari kata anjing. Ntah apa perkaranya mereka menggunakan kata tersebut. 

Telinga mulai saya terasa panas! ingin menegur, tapi momen tidak tepat. Bisa-bisa panjang urusannya. 

Bahasa dan Remaja

Sebagai seorang peneliti bahasa, saya sudah sangat sering mendengar kata 'anjing' dan 'anjir' digunakan oleh remaja berumur belasan tahun. 

Pemakaian kata 'anjir' seringkali terjadi pada remaja sebaya yang aktif berselancar di sosial media. Kata yang dulunya dianggap tabu untuk diucapkan kini malah tanpa malu dipakai di tempat umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun