Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A devoted researcher with regards to foreign languages, memory, and cognitive function

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Debat Capres Ketiga, Analisa Kata dalam Bahasa

8 Januari 2024   10:20 Diperbarui: 8 Januari 2024   10:28 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Debat capres ketiga terlihat lebih baik. Saya menikmati argumen yang diberikan oleh setiap capres. Satu hal yang paling menonjol adalah penggunaan kata dan pengulangan frasa yang sama oleh ketiga capres. 

Oleh karenanya, saya ingin mencoba menganalisa debat capres ketiga dari sudut pandang bahasa. Dalam ilmu bahasa, kata-kata yang sering diulang memberi makna mendalam. 

Seseorang bisa dianalisa kepribadiannya dari kata-kata yang keluar dari mulutnya. Pada hakikatnya, bahasa yang telah kita kuasai dengan baik bukan hanya sekedar alat komunikasi, namun juga akurat untuk  menginterpretasi kepribadian.

Prabowo dan Anies terlihat saling menyerang. Argumen yang keluar dari keduanya terkesan menyudutkan satu sama lain. Posisi ganjar di tengah cukup memberi jarak sebagai penengah. 

Topik hutang dan pertahanan dalam negeri membuat debat capres ketiga memanas. Anies dan Prabowo punya standar angka tersendiri akan rasio hutang. Prabowo memberikan angka 40%, sedangkan Anies 30%.

Anies tidak menyetujui jika hutang digunakan untuk membeli Alat utama sistem  senjata (Alutsista) bekas. Alasannya, ada nyawa prajurit yang dipertaruhkan. Kenapa tidak dipakai untuk kesejahteraan prajurit, seperti membangun rumah dinas dan menaikkan gaji setiap tahun.

Bagi Anies, hutang sebaiknya digunakan untuk hal produktif. Intinya, berhutang boleh, namun jangan dialokasikan untuk sesuatu yang tidak produktif. Apalagi alustsista bekas membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit dan resiko lebih besar.

Prabowo tetap bersikukuh jika pengadaan alutsista sudah sesuai prosedur. Semua sesuai standar usia pakai dan masih layak. Itu pendapat prabowo. Anies dianggap tidak paham masalah pertahanan dan tidak layak memberi pendapat.

Bagaimana dengan Ganjar?

Pada dasarnya, Ganjar setuju akan hutang untuk memperkuat sisi pertahanan dalam negeri. Akan tetapi, ia juga sependapat jika membeli alutsista bekas bukan pilahan yang baik. "Pertahanan Sakral", begitu ujar Ganjar.

Kata dan Makna

  • Prabowo condong mengedepankan frasa "dihormati dunia", "kekuatan", "hilirisasi", "menyesatkan", dan "rencana".

  • Anies sering menggunakan kata "menata", "memimpin", "melibatkan", membangun", "memperbesar", dan 'menaikkan".

  • Ganjar identik dengan kata "menghindari", "meredam", "mendorong", "menciptakan", dan "menfasilitasi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun