Jika belum pernah mencoba, datanglah ke Aceh Besar dan nikmati ragam kuliner di gampong Nusa. Sebut saja kuah beulangong atau kari kambing yang khas dengan bumbu lokal tiada dua.
Masyarakat desa Nusa paham akan tradisi yang wajib dijaga dan dilestarikan. Jika saja mereka tidak perduli, boleh jadi gampong Nusa tidak pernah terdengar sampai ke Amerika.
Walaupun desa Nusa sempat terpuruk akibat dampak tsunami tahun 2004 silam, masyarakat sekitar berhasil bangkit dan mampu menjaga kelestarian kawasan desa tetap asri dengan pemandagan hamparan sawah.
Intinya, kerjasama masyarakat untuk memproteksi adat istiadat dari unsur budaya asing adalah kunci pariwisata berkelanjutan. Ada banyak desa di Indonesia yang berpotensi menjadi desa pariwisata, namun proteksi adat istiadat dan warisan budaya nenek moyang tidak bisa diabaikan.
Fasilitas MemadaiÂ
Gampong Nusa bisa memiliki daya jual karena fasilitas yang memadai. Rumah-rumah panggung masyarakat tentu saja memikay wisatawan untuk merasakan bagaimana bermalam dalam rumah panggung di desa Nusa.
Bagi wisatawan, bermalam di hotel sudah biasa tentunya. Merasakan menginap di desa dan menikmati suasana setempat adalah sesuatu yang layak dicoba.Â
Gampong Nusa tidak hanya pandai memproteksi tradisi. Koleksi rumah panggung masih terjaga walaupun gaya kian modern. Keberhasilan masyarakat menjaga rumah berbasis kearifan lokal sangat layak diapresiasi.
Wisatawan dapat merasakan langsung menginap di rumah penduduk yang sudah dijadikan guest house. Sajian masakan lokal pun dapat dirasakan sebagaimana kebiasaan masyarakat setempat.
Jadi, wisatawan tidak hanya merasakan suasana kampung dengan udara menyegarkan, tapi juga dapat mencicipi makanan khas lokal dan belajar langsung cara membuatnya. Unik bukan?