Makanya, konsep berjualan Chick-fil-A yang menghargai hari ibadah dan perlakuan ramah pada pelanggan membuka pintu kesuksesan lebih lebar.Â
Slogan jualan mereka adalah "We Didn't Invent the Chicken, Just the Chicken Sandwich". Chick-fil-A dipercaya sebagai pelopor penjual ayam sandwich di Amerika.Â
Pendapatan Chick-fil-A menyentuh angka 11 milyar di tahun 2019 di seluruh Amerika. Pada tahun 2023, penjualan keseluruhan mencapai angka 19 milyar Dolar dengan profit 8.9 juta Dolar/gerai drive thru. Gila, bukan?
Chick-fil-A mampu menjual empat kali lebih banyak dari KFC setiap tahunnya. Sebagai contoh, tahun 2016 keuntungan Chick-fil-A 4.4 juta Dolar, sementara KFC hanya 1.1 juta Dolar di tahun yang sama. Itu keuntungan dari satu restauran saja loh.Â
Jadi, walaupun secara jumlah gerai Chick-fil-A kalah dibanding pesaing semisal McDonald's yang sudah lebih dikenal banyak orang. Keuntungan Chick-fil-A masih jauh lebih besar walaupun hanya buka 6 hari/minggu.Â
Padahal, jumlah gerai McDonald's lebih dari 14 ribu, sedangkan Chick-fil-A hanya 2.429 terhitung sampai 2022. Lantas, kenapa keuntungan Chick-fil-A jauh lebih besar?
Ternyata, konsep waktu yang diaplikasikan Chick-fil-A jauh lebih efektif. Mobil yang melaju pada jalur drive thru tidak memakan waktu lama, bahkan KFC berada di urutan ke 8 dalam hal kecepatan pelayanan per pelanggang.Â
McDonald's sendiri belum mampu menyaingi Chick-fil-A untuk melayani pelanggan. Mereka masih berada di urutan kedua walau hanya selisih detik/pelanggan.
Begitulah cara meraup keuntungan lebih besar. Layani pelanggan dengan cepat dan hindari menghabiskan waktu untuk bertanya hal tidak perlu. Chick-fil-A menunjukkan satu rahasia besar yaitu SPEED.
Dengan ketangkasan, seorang pelayan mampu menangani pelanggan lebih banyak. Gerai makanan bukan hanya soal rasa dan variasi menu, kecepatan dalam pelayanan menjadi tolak ukur pendapatan jangka panjang.
Ada satu kelebihan lain yang diterapkan Chick-fil-A kepada para pekerjanya. Dikutip dari Bussiness Insider "Chick-fil-A says its service is so consistent because it invests more than other companies in training its employees and helping them advance their careers — regardless of whether those careers are in fast food.