Sejenak saat menemani anak membeli buku, saya melihat sesuatu yang berbeda ketika memasuki area toko buku. Lambang KFC berwarna merah membawa pikiran saya pada sebuah  franchise ayam terbesar di dunia, yaitu Kentucky Fried Chicken.Â
KFC yang satu ini berbeda, yakni Kutaradja Fried Chicken, sebuah merek waralaba dengan konsep lokal. Menu utamanya tetap ayam, tapi bumbu yang dipakai dipadukan dengan rempah lokal.
Harga jelas lebih terjangkau dan hemat kantong. Sejauh pantauan saya dalam beberapa tahun ke belakang, KFC konsep lokal ini sudah melebarkan sayap ke beberapa area yang berbeda dengan jumlah waralaba taksiran melebihi angka 10 di dalam kawasan kota.Â
Nah, satu hal yang tidak luput dari pantauan saya kemarin yaitu konsep drive thru yang meniru cara berjualan KFC. It's something different!. ya, saya baru saja melihat waralaba lokal dengan konsep asing.
Letak toko buku yang memang berada di area pusat kota menjadi pilihan menguntungkan. Terlihat dua sejoli sedang menghabiskan dua potong ayam di pintu masuk toko buku ketika saya hendak menuju ke dalam.
KFC dengan konsep lokal perlahan tapi pasti sudah mampu bersaing dengan gempuran waralaba asing. Rasa dan harga KFC lokal terbukti berhasil menggaet banyak pengunjung. Cabang baru di beberapa lokasi berbeda juga memperlihatkan keseriusan pemiliknya untuk melebarkan sayap.
KFC lokal ini tidak hanya melebarkan sayap di kawasan kota Banda Aceh, bahkan pinggiran kota seperti Aceh Besar juga tak luput dari jangkauan peta bisnis pengusaha lokal.
Menu bervariasi dengan memadukan jenis makanan yang cocok dengan lidah lokal memberi nilai tambah. Ayam goreng, ayam cabe hijau, ayam lada htam, ayam geprek adalah jenis menu yang lumayan disukai banyak pembeli.
Tidak heran, singkatan KFC mulai tertanam di benak pembeli. Jika dulunya KFC asli adalah pemain inti, kini tidak lagi. Kutaradja Fried Chicken sudah mulai masuk ke alam bawah sadar pelanggan.