Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Bolehkah Membiarkan Anak Bermain Sendiri agar Mandiri?

30 Oktober 2023   17:39 Diperbarui: 4 November 2023   21:50 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak bermain | freepik.com

Sambil mengawasi anak, orang tua juga dapat mengajarkan mana hal-hal yang harus dihindari anak ketika bermain. Misalnya, pada permainan yang melibatkan fisik seperti melompat, ajarkan anak untuk menjaga jarak dengan anak lain agar tidak bertabrakan ketika melompat dalam waktu bersamaan. 

Intinya, membersamai anak ketika bermain bukan hanya perkara berada disana, namun juga sebagai sarana mendidik anak untuk membangun rasa percaya diri, keberanian, kewaspadaan dan kehati-hatian. 

Dengan begitu, anak akan lebih siap secara mental jika suatu waktu harus bermain sendirian tanpa didampingi orang tua. Melatih kemandirian tentunya mesti dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan umur anak. 

Memberi tanggung jawab seorang kakak untuk menjaga adik bermain sedangkan orang tua menikmati waktunya untuk bersantai tentu saja tidak tepat. Ini bukan berarti orang tua harus selamanya menjaga dan memantau anak bermain.

Kesiapan anak untuk menjalankan tanggung jawab seperti menjaga adik bermain harus terlebih dahulu dipahami orang tua dengan baik. Artinya, ketika anak mau menemani adiknya bermain tidak serta merta berarti mereka siap dan mampu menjalankan tanggung jawab tersebut.

Latihlah anak secara berkala dengan tidak langsung melepas mereka untuk bermain sendirian. Tetaplah mengawasi dari jarak yang tidak terlalu jauh dari anak. Dengan begitu, orang tua tetap mampu memantau gerak gerik anak ketika bermain. 

Selanjutnya, ajak anak untuk mengutarakan pengalaman bermain dan kenali emosi mereka lebih detil. Tanyakan bagaimana jika mereka bermain sendirian atau bersama kakaknya, apakah merasa nyaman dan aman. 

Jika jawabanya ia, maka cobalah untuk membiarkan mereka bermain bersama tapi diawasi dari jarak yang masih mudah dijangkau. Pada saat selesai bermain, tanyakan kembali bagaimana perasaan anak saat orang tua tidak berada dekat disana, apakah mereka tetap merasa nyaman bermain dan tidak khawatir. 

Satu hal lagi yang menurut saya penting adalah tidak membiarkan anak membayar sendiri, apalagi mereka tidak paham berapa jumlah yang harus mereka bayar. Tidak tertutup kemungkinan biaya akan bertambah mahal pada jenis permainan yang tidak tertulis biaya dan waktu bermain. 

Orang tua jangan langsung menyerahkan tanggung jawab pada anak, terlebih jika mereka belum memahami apa yang harus dilakukan. Lebih bijak jika orang tua mengajarkan terlebih dahulu sebelum mempercayakan anak untuk melakukan sesuatu yang membutuhkan bimbingan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun