Seringkali, orang mengaitkan lama belajar bahasa dengan kemampuan yang diperoleh. Misalnya, ada yang berkata "kok sudah belajar tiga tahun belum bisa ngomong dalam bahasa Inggris?"
Tiga tahun yang dimaksud diambil dari waktu belajar seminggu tiga kali di sekolah. Secara hitungan, waktu yang dihabiskan jauh lebih sedikit dari anggapan.
Dengan waktu belajar 3 jam per minggu, siswa hanya belajar 12 jam per bulan. Maknanya, dalam sebulan saja siswa tidak sampai belajar satu hari (24 jam). Silahkan kalikan per tahunnya, 12 jam/bulan x 12 bulan = 144 jam (6 hari).
Jadi, dalam setahun alokasi waktu belajar bahasa Inggris hanya 6 hari. Mari kita kalikan 3 tahun, 6 x 3 = 18 hari. Bukankah input yang diperoleh siswa sedikit sekali?
Anggapan belajar bahasa Inggris sudah tiga tahun di sekolah tidaklah tepat, yang benarnya adalah hanya 18 hari. Belum lagi kita menilai efektifitas proses belajar yang jauh mengedepankan tata bahasa.
Berapa total waktu yang dihabiskan siswa belajar bahasa Inggris selama enam tahun? jika dalam satu tahun total waktu belajar 6 hari, mari kita kalikan saja, 6 x 6 = 36 hari.
Berarti, dalam waktu enam tahun, seorang siswa dari kelas 1 SMP sampai kelas 3 SMA menghabiskan waktu belajar bahasa Inggris hanya satu bulan enam hari. Kalu kita kalkulasi total jam, 144 jam (12 bulan) x 6 tahun = 864 jam.
Agar benar-benar menghasilkan output yang baik, seseorang setidaknya butuh 1000 jam belajar.
Belajar Bahasa secara Konsisten
Pola belajar bahasa Inggris di sekolah pada dasarnya tidak efektif. Dengan waktu belajar yang terhitung minim dan fokus pembelajaran pada tata bahasa, siswa hampir boleh dikatakan sulit membangun kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris, apalagi menulis.
Hal ini jelas berbeda pada konteks sekolah yang memang memiliki kurikulum dalam bahasa Inggris. Siswa pada sekolah yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar memberi input lebih banyak pada siswa, sehingga kemampuan berkomunikasi terbentuk lebih cepat.
Belajar bahasa secara konsisten bukan hanya membuat input lebih bermakna, namun juga berimbas pada output yang lebih terasah. Siswa yang mendapat pengalaman belajar dari input yang benar dapat menguasai bahasa Inggris jauh lebih baik.