Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengenal The Age of Reason dalam Perkembangan Emosional Anak

11 September 2023   17:50 Diperbarui: 11 September 2023   18:12 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The age of reason | freepik.com

Sebagaimana kita ketahui, filter pada anak belum terbentuk sampai mereka berada di fase umur tujuh tahun. Ini bermakna, apa yang mereka lihat dan dengar selama enam tahun sejak lahir menjadi database yang melekat seuumur hidup.

Dalam konsep parenting, ada istilah the age of reason yang merujuk pada perkembangan cognitive anak. Pada umur tujuh tahun anak mulai perlahan memakai rasional untuk sesuatu yang melibatkan emosional.

Secara simpelnya, pada tahap ini seorang anak akan mulai mengenal konsep baik dan buruk dengan memakai kemampuan rasionalnya sering kemampuan otak meningkat.

Makanya, ada istilah golden age yang sebenarnya gampang dipahami sebagai momen pembentukan database di otak anak. Intinya, selama fase 1-7 tahun, seorang anak tanpa kita sadari merekam apapun yang mereka lihat dan menyimpannya sebagai memori jangka panjang yang sulit dihapus. 

Dengan kata lain, jika apa yang dilihat anak benar maka benarlah database yang disimpan mereka, sebaliknya jika apa yang dilihat mereka salah sudah barang pasti database yang mereka simpan akan mengarahkan mereka pada hal negatif. 

Perhatikan betapa bebasnya anak-anak memegang smartphone di umur yang masih sangat belia, lalu mereka merekam yang dilihat pada bagian hippocampus di otak mereka tanpa pengawasan orang tua. 

Bukan hanya itu, efek yang dilihat anak melalui smartphone membentuk database yang sama sekali tidak dipahami mereka. Memang sekilas anak terlihat bahagia saja, namun efek jangka panjang akan terlihat ketika mereka masuk pada fase umur kedua setelah tujuh tahun.

Kehadiran orang tua semestinya mengajarkan nilai-nilai yang baik pada anak. Mengajak anak mengenali emosi mereka dan mengarahkan serta memandu anak untuk bisa memahami mana yang baik dan buruk adalah tugas orang tua.

Pada kenyataannya, dewasa ini anak semakin sulit membedakan hal baik dan buruk karena faktor 'ketidakhadiran' orang tua sepenuhnya dalam mendidik anak dalam rumah. 

Walaupun orang tua secara fisik berada di rumah, tapi membiarkan anak tenggelam dalam dunianya sendiri adalah sebuah kesengajaan yang buruk. 

Anak membutuhkan orang tua untuk mengajari mereka hal-hal yang belum mampu dipahami secara logika. Khususnya pada tahap awal di fase 1-7 tahun, perilaku orang tua menjadi pelajaran berharga bagi anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun