Tahukah anda bahwa buah-buahan yang dijus dapat menaikkan zat gula dalam darah lebih cepat daripada makan buah langsung?
Sistem pencernaan tubuh manusia bekerja maksimal saat buah-buahan masuk ke mulut melalui proses mengunyah. Ternyata, berdasarkan hasil penelitian, minum jus dapat menaikkan zat gula dalam darah lebih cepat.
Ketika zat gula meningkat dalam darah, pangkreas akan bekerja untuk mengeluarkan hormon insulin guna mengendalikan kadar gula darah. Bahkan, untuk penderita diabetes, konsumsi buah lebih disarankan ketimbang minum jus.Â
Studies have found that drinking three portions of fruit juice a week was associated with an eight per cent increase in diabetes risk. [baca disini]
Kenapa konsumsi buah yang dijus membuat efek berbeda ketika diproses dalam tubuh?
Saat memakan buah dengan mengunyah, ada enzim yang dihasilkan dari air liur yang memiliki manfaat berlimpah bagi sistem pencernaan. Kadar gula darah juga lebih seimbang yang membuat pangkreas tidak harus bekerja untuk mengeluarkan hormon insulin secara berlebihan.Â
Konsumsi gula yang direkomendasikan adalah tidak melebihi 30 gram per hari bagi laki-laki dan 24 gram per hari bagi wanita. Jadi, seseorang yang rutin menambahkan gula dalam minuman atau sering mengkonsumsi minuman kemasan lebih riskan melebihi kadar gula dalam darah.Â
Oleh karenanya, untuk mendapatkan manfaat maksimal bagi tubuh, konsumsi buah dengan mengunyah jauh lebih baik. Terlebih, serat dalam buah-buahan lebih mudah hilang ketika dijus.
Kenapa serat dalam buah itu penting?
Lagi-lagi, mikrobiota atau bakteri baik dalam usus manusia memerlukan fiber untuk menyehatkan tubuh. Dengan milyaran mikrobiota yang bekerja aktif setiap detiknya, konsumsi buah dan sayuran memberi kadar serat yang menyehatkan bagi ekosistem mikrobiota dalam lambung.Â
Ketika tubuh mengkonsumsi serat sebanyak 30 gram per hari, mikrobiota tubuh dapat bekerja maksimal dengan menghasilkan rantai asam lemak yang berfungsi untuk memproteksi tubuh dari penyakit yang berhubungan dengan lambung.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut, silahkan akses artikel di bawah ini:
Microbiota responses to different prebiotics are conserved within individuals and associated with habitual fiber intake [klik disini]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H