Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Lambung Rusak Parah Akibat Kelalaian

17 Agustus 2023   16:03 Diperbarui: 19 Agustus 2023   03:45 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu saya mengunjungi seorang teman yang terbaring lemas di ranjang. Sudah 3 bulan lamanya ia tidak mampu berdiri tanpa bantuan kursi roda.

Pada awalnya, ia memeriksakan diri ke rumah sakit karena keluhan muntah. Berdasarkan hasil pemeriksaan, ia divonis mengidap tipes. Walhasil, ia harus menginap di rumah sakit setidaknya beberapa minggu. 

Keluar dari rumah sakit, rasa sakit juga belum hilang. Dengan inisiatif sendiri dan dorongan keluarga, ia pergi mengecek ke dokter lain. Ternyata, setelah dilakukan USG, terdapat tanda yang tidak baik di bagian lambung. 

'lambungmu rusak parah' begitulah kalimat yang terdengar. Untuk memastikan itu, ia melakukan endoskopi pada spesialis lambung guna melihat kondisi lambung dari dalam. Tenyata benar! kondisi lambung sedang tidak baik-baik saja. 

Bobot badannya menurun drastis dari angka 80 an ke angka 60 an. Apapun makanan yang masuk ke tubuh ditolak dan dimuntahkan. Perlahan, ia merasa kebas pada bagian kaki yang pada akhirnya sulit digerakkan. 

Pekerjaan yang ia tekuni membuatnya harus berpergian dalam kurun waktu yang relatif lama. Bukan hanya itu, terkadang waktu tidur tidak cukup dan asupan makanan tidak terkontrol dalam perjelanan.

Dengan pola hidup yang tidak teratur, ada jam tidur yang diabaikan dan banyak makanan dan minuman masuk berlebih ke dalam lambung dalam waktu lama. 

Sekilas, terlihat raut wajah menunjukkan penyesalan. Padahal, tubuh sudah memberikan tanda-tanda tapi mungkin saja diabaikan karena terasa 'baik-baik' saja.

Ya, kesehatan memang terasa mahal saat tubuh tidak lagi mampu berfungsi normal. Seringnya, kita mengangap tubuh sedang 'baik-baik' saja, sehingga makanan dan minuman yang masuk tidak disaring.

Pun demikian, kita terkadang abai akan jam istirahat yang dibutuhkan tubuh. Karena terlihat mampu, kita tidak memberi jatah istirahat untuk organ tubuh. 

Akibat konsumsi makanan berlebih, jam istirahat organ seperti hati, ginjal, dan lambung tidak diperhatikan.Padahal, ketiga organ ini memiliki peran krusial untuk fungsi optimal tubuh.

Belum lagi asupan gula berlebih yang menyebabkan pangkreas bekerja keras menghasilkan hormon insulin untuk menyeimbangkan kadar gula dalam darah. 

Organ hati juga sangat penting untuk menghasilkan cairan empedu yang membantu proses pencernaan. Sayangnya, konsumsi makanan berlemak, minuman manis, merokok, minuman beralkohol dapat memperburuk fungsi liver. 

Bukan hanya itu, makanan dengan kadar garam berlebih juga membuat fungsi hati melemah. Alhasil, tubuh mudah terasa lelah dan warna urin berubah menjadi gelap.

Tubuh sebenarnya memberi tanda yang bisa dikenali saat fungsi organ sedang tidak baik-baik saja. Akan tetapi, kita sering abai dan terkesan sehat-sehat saja.

Organ seperti jantung sangat mudah terganggu dengan pola hidup yang tidak sehat. Kebiasaan malas bergerak dan terlalu sering mengkonsumsi makanan manis juga berefek pada kekentalan darah.

Tidak heran, serangan jantung bisa menghampiri siapa saja, baik kaum muda atau orang tua. Gaya hidup santai dan pola konsumsi makanan cepat saji membuat tubuh sangat rentan akan penyakit seperti diabetes, gagal ginjal dan hepatitis. 

Kisah yang saya ceritakan di awal tulisan selayaknya menyadarkan kita betapa berharganya nilai kesehatan. Memang, jalan hidup seseorang sudah tertulis dan kita berusaha sedapat mungkin mengambil hikmah. 

Makanan dan minuman yang beredar, baik dalam kemasan ataupun yang diracik langsung, akan membawa dampak signifikan pada tubuh kita jika tidak difilter. 

Sebisa mungkin, berusahalah untuk bergerak agar sirkulasi darah lancar. Berolah raga 30 menit di awal pagi mungkin sangat sulit dilakukan, tapi efeknya sangat baik bagi kesehatan tubuh. 

Menahan diri untuk tidak mengkonsumsi gula tentu saja tidak mudah dilakukan, apalagi dengan kebiasaan hidup yang serba praktif. Namun, jika hari ini kita tidak menghargai fungsi organ, maka suatu saat ada harga yang harus dibayar.

Memaksakan diri bekerja demi uang terlihat benar saat tubuh sedang fit. Meskipun demikian, hal ini tidak berlaku ketika salah satu organ tubuh sudah lelah bekerja dan mengalami gangguan.

Oleh karenanya, hargai fungsi organ tubuh dengan beristirahat ketika tubuh sudah lelah bekerja. Jangan mengkonsumsi makanan dan minuman yang menambah beban kerja organ tubuh. 

Perbanyaklah bergerak agar fungsi organ tubuh optimal, terlebih untuk membantu organ jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Jangan terlena dengan makanan lezat, sehingga lupa untuk menghargai tubuh. 

Kesehatan tidak datang begitu saja. Kebiasaan hidup sehari-hari menjadi faktor penentu kualitas kesehatan seseorang. Saat tubuh mampu menampung makanan dan minuman, bukan berarti ia sanggup mengolahnya setiap saat.

Jagalah tubuh dengan pola hidup sehat sebelum nilai kesehatan terkesan mahal saat organ tubuh tidak mampu bekerja lagi. Pilihan ada di tangan kita, pilihlah dengan bijak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun