Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Time Blocking, Cara Sederhana Memanfaatkan Waktu

20 Juli 2023   15:14 Diperbarui: 20 Juli 2023   15:15 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah anda mengevaluasi kemana 24 jam waktu terbuang setiap hari? atau seberapa besar manfaat dari total 24 jam yang anda miliki?

Kita seringkali tidak menyadari sepenuhnya bagaimana dan kemana waktu terbuang. Setiap menit dari waktu yang kita punya sangat mudah sirna begitu saja.

Memanfaatkan waktu secara benar bukan perkara mudah. Adakala kebiasaan negatif memakan banyak waktu dan menyisakan sedikit keberuntungan. 

Tidak perlu mencari contoh jauh, lihat saja kebiasaan sehari-hari. Apakah anda condong mudah memberi waktu kepada orang lain atau sulit berkata tidak pada ajakan.

Misalnya, ketika ada orang yang mengajak untuk pergi berkumpul, apakah anda akan langsung berkata "yuk", atau anda akan lebih dahulu mengecek jadwal dan memberi keputusan kemudian. 

Waktu dan Peluang

Buku The One Thing| karya Gary Keller
Buku The One Thing| karya Gary Keller

Untuk menjadi produktif, ukurannya bukan pada seberapa lama kita bekerja namun seberapa banyak yang mampu kita kerjakan dalam waktu tertentu. 

Jadi, kunci memanfaatkan waktu adalah kemampuan untuk fokus dan berkonsentrasi penuh. Jelas ini bukan perkara mudah untuk dilakukan, apalagi dengan distraksi teknologi dewasa ini.

Nah, ternyata ada solusi yang bisa diterapkan untuk memanfaatkan waktu. Cara ini disebut dengan Time Blocking. Konsep time blocking mengarahkan seseorang untuk mengedepankan penjadwalan.

Lantas, bagaimana caranya?

Sebenarnya, polanya simpel dan mudah diterapkan. Meskipun demikian, butuh pembiasaan terlebih dahulu agar terbiasa untuk memblokir waktu sampai menjadi sebuah pola pikir (mindet).

Untuk melatih metode time blocking, terlebih dahulu sediakan sebuah kalender yang dapat dicoret dengan tanda silang. Tujuannya adalah untuk mentransfer pesan ke otak bahwa pada hari/tanggal tersebut anda sudah memprioritaskan waktu pada hal spesifik.

Tahap selanjutnya adalah menentukan hal apa yang akan dilakukan di tanggal tersebut. Akan lebih baik diselaraskan dengan goal atau target yang ingin dicapai.

Contoh kecil, anda menargetkan untuk membangun sebuah rumah dalam waktu 2 tahun, akan tetapi sumber dana belum mencukupi. Maka, buatlah target untuk mendapatkan sejumlah uang selama 24 bulan.

Nah, untuk mencapai target tersebut, mulailah untuk memblokir waktu sedetil mungkin dengan mengisi aktifitas yang mengarah pada sumber pendapatan baru guna mencapai target dalam 2 tahun.

Konsep time blocking sejatinya mampu membuat seseorang lebih produktif dalam memanfaatkan waktu. Intinya, ada sejumlah jam yang benar-benar terpakai setiap hari untuk mencapai target. 

Kendati demikian, ada satu hal penting yang harus diperhatikan, yaitu KOMITMEN. Time blocking tidak dapat dilakukan tanpa sebuah komitmen. 

Artinya, anda harus benar-benar membangun komitmen yang jelas dan sungguh-sungguh. Jika tidak, walaupun waktu sudah diblokir, sangat mungkin untuk kembali pada rutinitas lain. 

Komitmen bukan sekedar ucapan belaka, melainkan kemampuan untuk mengalihkan diri dari hal-hal yang tidak penting. Apa definisi hal tidak penting?

Setiap orang pasti memiliki prioritas untuk dilakukan. Ketika orang lain mudah mengambil waktu yang kita miliki, maka pada dasarnya kita belum mampu memprioritaskan hal penting. 

Tangkap layar halaman depan buku The One Thing| karya Gary Keller
Tangkap layar halaman depan buku The One Thing| karya Gary Keller

Anggap saja anda memiliki waktu 5 jam setiap hari untuk melakukan satu hal penting, bisakah anda memastikan apa hal penting itu?

Jangan terjebak dengan total waktu 24 jam. Idealnya, setiap orang hanya mampu fokus beberapa jam saja. Makanya, jika saja anda bisa benar-benar fokus mengerjakan satu hal dalam 1-3 jam per hari, itu jauh lebih baik dari sekedar 'aktif' selama 8 jam setiap hari.

Seorang atlit harus berlatih 3 jam per hari untuk mencapai 10 ribu jam latihan. Apa tujuannya? agar mampu menguasai tehnik tertentu. 

Nah, untuk mencapai 10 ribu jam, seorang atlit butuh 10 tahun jika rutin latihan 3 jam per hari tanpa jeda sama sekali. Bukankah itu membutuhkan sebuah komitmen dari awal?

Makanya, 1-2 jam per hari jauh lebih efisien ketimbang kesibukan 8 jam per hari yang tidak terarah. Sebuah komitmen untuk mencapai target menjadi kompas bagi seseorang untuk membangun kebiasaan time blocking. 

Apa yang harus dilakukan untuk menguasai time blocking?

1. Cari tempat bekerja yang jauh dari distraksi

2. Hindari multitasking

3. Sediakan kebutuhan pendukung

4. Hindari pencuri waktu

Tempat bekerja yang ideal tidak mesti sempurna. Cukup cari sebuah ruang kecil yang memudahkan anda fokus pada satu hal. Carilah ruangan yang jauh dari keramaian sehingga tidak ada gangguan selam 1-3 jam.

Agar fokus tidak terpencar, hindari melakukan multitasking. Artinya, latih diri untuk hanya melakukan satu hal saja. Jangan menggunakan internet untuk melakukan browsing, jangan terhubung ke media sosial, dan matikan HP.

Sediakan kebutuhan seperti air minum atau sedikit makanan untuk mengisi perut. Jangan sampai anda keluar ruangan untuk mencari kebutuhan yang menglihkan anda dari target waktu yang sudah ditentukan. 

Hal terakhir adalah, jangan menjawab panggilan telpon dari siapapun saat fokus pada satu hal. Sepenting apapun itu, usahakan untuk terlebih dahulu memberi tahu orang terdekat bahwa anda akan fokus melakukan hal penting selama 3 jam dan tidak mau diganggu. 

Pada awalnya, ini akan terasa sulit. Seiring waktu, ketika fokus dan konsentrasi sudah terbentuk, hal tidak penting mudah untuk dikesampingkan. 

Tentu saja, anda harus terlebih dahulu mengklasifikasi mana yang penting dan mana yang tidak. Sesuatu yang menjauhkan dari sebuah goal atau target bermakna tidak penting. 

Apakah anda mampu berkata "tidak" untuk ajakan yang pada hal yang mencuri waktu anda? selama jawabannya belum, komitmen untuk time blocking masih terasa sulit.

Analisa terlebih dahulu kemana waktu anda dihabiskan setiap hari, bersama siapa dan apa manfaat yang anda dapat. Dengan begitu, anda akan mendapat gambaran besar akan seberapa besar waktu anda terbuang.

Mulailah untuk belajar menghargai waktu sekecil apapun itu. Dalam 24 jam, berapa jam yang benar-benar membawa dampak positif dalam hidup anda?

Lakukan time blocking dengan memblokir waktu lebih awal sebelum waktu anda diambil oleh orang. Ada banyak pencuri waktu di sekitar anda, kenali siapa mereka sebelum waktu anda hilang dalam kerugian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun