Untuk melatih metode time blocking, terlebih dahulu sediakan sebuah kalender yang dapat dicoret dengan tanda silang. Tujuannya adalah untuk mentransfer pesan ke otak bahwa pada hari/tanggal tersebut anda sudah memprioritaskan waktu pada hal spesifik.
Tahap selanjutnya adalah menentukan hal apa yang akan dilakukan di tanggal tersebut. Akan lebih baik diselaraskan dengan goal atau target yang ingin dicapai.
Contoh kecil, anda menargetkan untuk membangun sebuah rumah dalam waktu 2 tahun, akan tetapi sumber dana belum mencukupi. Maka, buatlah target untuk mendapatkan sejumlah uang selama 24 bulan.
Nah, untuk mencapai target tersebut, mulailah untuk memblokir waktu sedetil mungkin dengan mengisi aktifitas yang mengarah pada sumber pendapatan baru guna mencapai target dalam 2 tahun.
Konsep time blocking sejatinya mampu membuat seseorang lebih produktif dalam memanfaatkan waktu. Intinya, ada sejumlah jam yang benar-benar terpakai setiap hari untuk mencapai target.Â
Kendati demikian, ada satu hal penting yang harus diperhatikan, yaitu KOMITMEN. Time blocking tidak dapat dilakukan tanpa sebuah komitmen.Â
Artinya, anda harus benar-benar membangun komitmen yang jelas dan sungguh-sungguh. Jika tidak, walaupun waktu sudah diblokir, sangat mungkin untuk kembali pada rutinitas lain.Â
Komitmen bukan sekedar ucapan belaka, melainkan kemampuan untuk mengalihkan diri dari hal-hal yang tidak penting. Apa definisi hal tidak penting?
Setiap orang pasti memiliki prioritas untuk dilakukan. Ketika orang lain mudah mengambil waktu yang kita miliki, maka pada dasarnya kita belum mampu memprioritaskan hal penting.Â
Anggap saja anda memiliki waktu 5 jam setiap hari untuk melakukan satu hal penting, bisakah anda memastikan apa hal penting itu?
Jangan terjebak dengan total waktu 24 jam. Idealnya, setiap orang hanya mampu fokus beberapa jam saja. Makanya, jika saja anda bisa benar-benar fokus mengerjakan satu hal dalam 1-3 jam per hari, itu jauh lebih baik dari sekedar 'aktif' selama 8 jam setiap hari.