Untuk satu kuali sedang, setidaknya dibutuhkan uang sebanyak Rp.1.800.0000-2.000.000. Cukup untuk memberi makan tamu sekitar 150-200 orang.
Tentu saja menu yang dihidang biasanya tidak hanya kuah beulangong, ada variasi menu seperti rendang, ayam goreng, telur balado, pecal, dll.Â
Yang paling menarik adalah proses memasak kuah belangong, dari menyembelih kambing/lembu, mengolah bumbu, tungku perapian, semuanya melibatkan banyak orang.Â
Sehingga, saat memasak kuah belangong, ada transaksi informasi dan silaturrahmi yang terjalin. Betapa tidak, dengan proses memasak selama dua jam dan persiapan setidaknya satu jam, ragam komunikasi bisa terjadi dengan hangat.
Secara filosofis, hadirnya kuah beulangong menjadi sumber keakraban bagi banyak kalangan. Bukan hanya perkara rasa yang sudah tidak diragukan lagi, namun juga betapa pentingnya untuk saling membantu untuk memuliakan tamu.Â
Aceh memang dikenal dengan jargon "peumulia jamee", artinya setiap tamu yang datang ke Aceh akan diperlakukan dengan sangat baik oleh penduduk.Â
Salah satunya adalah dengan jamuan kuah beulangong yang dihidangkan pada hampir sebagian besar acara penting. Tidak heran, di kebanyakan restauran tradisional, kuah beulangong menjadi menu favorit yang tidak boleh absen.
Nah, jika mampir ke Aceh, khususnya kota Banda Aceh dan Aceh Besar, jangan lupa menikmati lezatnya sajian kuah beulangong. Sepiring kuah beulangong hanya Rp.25.000 saja. Rasanya tidak perlu ditanya lagi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H