Pada suatu malam sepulang dari pesta ulang tahun seorang teman, Mawar tertidur pulas sampai pagi. Biasanya, setiap pagi Mawar sudah berangkat kerja. Namun, tetangga tidak memperhatikan ada pergerakan dari dalam rumah.
Rekan kantor pun bertanya-tanya, kenapa Mawar belum juga sampai ke perusahaan. Puluhan panggilan dari rekan kantor tidak terjawab, pesan WA juga hanya terconteng satu.
Akhirnya, satpam perusahaan diutus untuk mengecek ke rumah Mawar. Setibanya di depan rumah, Rendi membunyikan bel yang tertempel di pagar dekat gerbang.
Tidak ada jawaban sama sekali. Langsung saja Rendi menghampiri Melati yang sedang membersihkan rumah. Rendi sudah lama mengenal Melati saat ia pertama bertugas di perusahaan.Â
"maaf buk, saya mau bertemu buk Mawar tapi rumahnya terkunci dan tidak ada jawaban dari dalam. Apa orangnya ada di dalam ya?" tanya Rendi ke Melati.
"saya juga tidak melihatnya pagi ini, bukannya sudah berangkat" balas Melati menanyakan Rendi.
Tidak menunggu lama, Rendi mengambil inisiatif untuk memanjat pagar rumah Mawar yang lumayan tinggi. Sesampainya di dalam, ia langsung mengetuk pintu rumah berulang kali tapi tetap tak ada yang membuka.
Beberapa tetangga mulai berdatangan mengecek apa yang sedang terjadi. Firasat buruk mulai masuk ke pikiran Rendi, mungkin saja sesuatu yang buruk sedang terjadi di dalam.Â
Lalu, ia memanggil satu tetangga lain untuk mendobrak pintu depan rumah. Hanya butuh 5 menit, pintu depan berhasil dibuka.Â
Mereka mulai mengecek satu persatu ruangan dalam rumah. Ada tiga ruangan yang terkunci dan satu lagi ada di dekat ruang tamu. Saat pintu dibuka, kepala mawar sudah berada ke arah bawah ranjang dengan mulut terbuka mengeluarkan busa.Â
Rendi kaget dan tidak berani mendekati Mawar. Bau busuk tercium dari pintu kamar. Ardi, tetangga di depan rumah pun terkejut menyaksikan keadaan Mawar.