Semua produk bermerek membangun nilai dari emosi manusia. Kita tidak menyadari betapa emosi punya peran penting dalam segala aspek kehidupan.Â
Setiap individu punya ketertarikan berbeda pada produk. Semuanya bersebab nilai kepribadian yang kita punya juga berbeda satu sama lain.Â
Tidak semua orang menyukai Apple, sama seperti sebagian lainnya yang lebih memilih Samsung atau merek lainnya. Selera yang kita punya dikawal oleh kepribadian.
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan oleh sebuah produk dalam menciptakan nilai: Connectivity dan differentiation.Â
Semua produk akan berakhir menjadi komoditas jika tidak mampu menyentuh hati pembeli. Fitur, manfaat, dan harga bisa beda, tapi bagaimana sebuah produk melekat di pikiran pembeli itu yang menjadi penentu.Â
Kita bisa melihat penjualan produk smartphone seperti Oppo dan Realme yang setidaknya beberapa tahun menguasai pasar Asia, khususnya Indonesia.Â
Meskipun demikian, nilai apa yang berhasil mereka tanamkan dalam benak pelanggan? apakah ada rasa berbeda saat memiliki merek tersebut? itulah yang dinamai connectivity.Â
Selanjutnya, sebuah produk harus memiliki perbedaan yang mudah masuk ke dalam pikiran. Perbedaan ini bukan sebatas karena fitur dan manfaat saja, melainkan keunikan yang memang hanya dimiliki oleh produk ini.Â
Apple sebagai contoh, fitur Trackpad pada Macbook memberi kesan yang sangat berbeda dibandingkan jenis laptop lainnya. Kesan kemudahan dan fleksibilitas sangat terasa, khususnya bagi mereka yang menghargai waktu dan kenyamanan.
Saya ingin memberikan satu gambaran. Pernahkah anda melihat gambar Oven yang dijual, lalu perhatikan tampilan gambar yang melekat padanya.