Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Memahami Konsep Proactive untuk Membangun Bisnis yang Kuat

20 Maret 2023   15:23 Diperbarui: 22 Maret 2023   11:04 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proactive dalam berbisnis | freepik.com

Proactive dalam pembahasan tulisan ini bermakna memberi jawaban sebelum pelanggan meminta. Banyak bisnis yang tidak memikirkan ini, akhirnya mereka bersikap defensive. 

Loh, apa bedanya? begini, bisnis yang defensive biasanya fokus pada membela produk dengan memaparkan keunggulan tapi menyembunyikan kekurangan. 

Sedangkan sebuah bisnis yang proactive lebih mengedepankan memberi solusi jauh sebelum masalah datang. Misalnya, keunggulan produk dijelaskan secara gamblang, namun kemungkinan kekurangan sebuah produk juga disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami. 

Bisnis yang Proactive memberi solusi yang memang dibutuhkan pelanggan atau calon pembeli, beda halnya dengan bisnis defensive yang memilih menyembunyikan kecacatan produk. 

Jika anda jeli, lihatlah perbedaan jenis produk yang memang fokus pada kualitas. Mereka menawarkan misalnya, jaminan kerusakan pada mesin, atau bagian tertentu yang memang bisa diklaim jika rusak sebelum waktunya. 

Pastinya, anda tidak menemukan ini pada produk kualitas dibawahnya. Dengan harga yang lebih murah, target pasarnya adalah mereka yang kurang memahami kelayakan sebuah produk. 

Bisnis yang proactive mampu menghipnotis pelanggan jangka panjang. Ini sebabnya kenapa produk-produk ternama lebih mudah menggait pasar secara turun temurun.

Pada kenyataannya, mereka mengikat emosi pembeli dengan cara meyakinkan kualitas produk, baik secara jaminan garansi atau kemungkinan kerusakan yang hampir tidak mungkin terjadi.

Mari kita mengambil satu contoh lain, yaitu produk Apple. Pasar Apple sangatlah luas, sama seperti beragamnya produk yang ditawarkan. Dari I-pod, I-Pad, I-Phone, Macbook, dll. Semuanya terbentuk dalam satu ekosistem. 

Kenapa Apple tetap bertahan sampai saat ini dan jarang tergoyangkan? produk yang mereka tawarkan memang beda. Bukan semata terletak pada kemewahan, namun mereka unggul secara fungsi dan kemampuan berinovasi. 

Tidak heran, saat perusahaan besar lainnya sedang melakukan PHK besar-besaran pada karyawan, Apple masih tetap mampu bertahan. Pangsa pasar yang luas membuat finansial Apple terjamin dalam waktu yang sudah diperhitungkan. 

Apple sangat proactive dalam menjaga pelanggan. Mereka tidak bersikap defensive pada pelanggan. Alhasil, loyalitas pelanggan juga ikut terjaga dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun