Sampah sering dipandang Hina.
Karena bau bermula disana.
Namun beberapa kehidupan muncul dari rasa iba.
Melahap sisa nasi dari tumpukan yang tersisa.
Sulit menerka bahwa bau terkadang mengandung nikmat.
Setidaknya bagi mereka yang berharap dalam karung terikat.
Berjalan pelan menanti rejeki walau hari begitu menyengat.
Ada secercah harap dalam sebuah tekad.
Kehidupan tidak selalu menghadirkan keindahan.Â
Tidak bagi mereka yang buta dalam memahami keberkahan.
Menanti asa dalam sekarung beban.
Mengumpulkan kekayaan dalam banyak tangisan.
Hiruplah udara segar di pagi hari.
Adakah nikmat yang sering dingkari?
Hadirlah sejenak dalam tumpukan sampah nasi.
Apakah ada bau yang luput dari gelapnya hati?
Kita sering salah memahami alur kehidupan.
Bukankah bau bagian keberkahan?
Hiruplah aroma kentut yang keluar dalam kegelapan.
Bukankah tanpanya manusia tak pernah menghargai nilai kesehatan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI