Guru penggerak menjadi simbol transformasi pada dunia pendidikan. Program yang ditujukan untuk para guru ini diharapkan mampu melahirkan guru yang bisa menggerakkan.
Imbuhan "peng" pada kata penggerak memberi pesan pendorong. Jika guru yang sudah masuk golongan guru penggerak tidak mampu menggerakkan, apakah ini bermakna tidak bergerak?
Ada pihak yang bertanya "apakah mungkin dalam program guru penggerak celah korupsi terbuka?" Ya, yang namanya korupsi dimana saja tetap ada celahnya. Yang jelas niat bapak menteri baik!
Guru penggerak ini kedepannya diproyeksikan menjadi kepala sekolah. Artinya, besar harapan mereka akan menggerakkan guru yang malas 'bergerak'.
Salah satu yang mungkin digerakkan adalah mencetuskan guru penulis. Iya, jumlah guru yang menulis tidaklah banyak, sama seperti jumlah guru pembaca. Masih sangat sedikit!
Guru penggerak tidak seharusnya bergerak sendiri, mereka harus mampu berfungsi sebagai pendorong bagi guru-guru lain. Mendorong guru untuk aktif menulis, mendorong kreatifitas siswa, dan mendorong guru-guru untuk lebih kreatif dalam hal mengajar.
Tugas ini tidak mudah dan murah, makanya jumlah uang yang digelontorkan tidak sedikit. Secara teori, kita berharap akan ada kepala-kepala sekolah yang berpikir inovatif lima tahun kedepan.Â
Inovatif disini bermakna kreatif dalam melahirkan kebijakan dan solutif dalam menangani problematika keguruan. Misalnya, guru jangan lagi menghabiskan waktu pada hal yang bersifat administratif.Â
Guru harus didorong untuk mampu berpikir seperti cara berpikir seorang entrepreneur, yaitu mencari ide untuk melahirkan siswa dan siswi kreatif.
Apa contohnya? mulailah dengan berfungsi sebagai guru pematik. Ibarat korek api yang mengeluarkan api untuk diambil manfaatnya. Seorang guru penggerak harus memicu daya pikir siswa pada tema pembelajaran.Â