Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cedera Akibat Lari, Bagaimana Cara Menanganinya?

3 Februari 2023   15:40 Diperbarui: 3 Februari 2023   15:41 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara menangani cedera lutut | freepik.com

Dua minggu yang lalu saya masih melakukan rutinitas lari pagi. Sayangnya, akibat terlalu banyak berlari tanpa masa recovery yang cukup, saya mengalami cedera di bagian lutut, lumrah dikenal dengan sebutan Achilles tendinitis.

Saya sengaja menuliskan ini agar bisa menjadi pelajaran untuk diri sendiri dan juga bagi siapa saja yang hendak memulai aktifitas lari untuk menjaga kesehatan.

Setelah membaca banyak tulisan, saya mulai memahami ternyata cedera pada otot kaki sangat mugkin terjadi. Khususnya, bagi mereka yang berlari dengan jarak jauh tanpa memberi jeda yang cukup agar otot bisa pulih secara alami (recovery).

Sebab Cedera Lutut

Saat berlari, bagian kaki mengalami tekanan berlebih. Terkhusus, pada bagian lutut yang menggerakan kaki ke bagian depan berulang kali. Tentu saja tekanan seperti ini masih masuk dalam katagori wajar saat kita berjalan.

Cedera lutut yang saya alami berbentuk nyeri saat berjalan dan terasa sakit tepat di bawah tempurung lutut. Rasa nyeri ini berlangsung sampai dua minggu dan sangat berdampak pada kemampuan berjalan.

Karena tak ingin bertambah parah, saya memutuskan untuk berhenti sejenak dari aktivitas lari agar otot memilki waktu cukup untuk istirahat.

Jujur saja, saya sempat khawatir jika cedera pada lutut mempengaruhi kemampuan berjalan jangka panjang. Saya mencoba mencari tahu dengan menonton beberapa kanal YouTube sambil membaca beberapa referensi untuk menambah wawasan.

Alhasil, saya mengambil kesimpulan bahwa aktivitas lari yang saya lakukan terlalu berlebih. Hal ini membuat kemampuan lutut untuk melakukan recovery tidak maksimal.

Sebelumnya, saya berlari setiap pagi dengan jarak 3-5 KM. Pola lari seperti ini boleh dilakukan jika tubuh sudah terbiasa, namun pada kasus saya sebagai pemula, tubuh belum mampu membentuk kemampuan dengan jarak tempuh yang biasa saya rutinkan.

Akhirnya, pada hari ke 12 saya sudah harus menghentikan aktivitas berlari karena cedera pada lutut sangat terasa. Hampir saja saya tidak mampu berjalan karena rasa nyeri begitu terasa pada area lutut.

Lebih kurang, saya sudah mengistirahatkan tubuh selama dua minggu dan alhamdulillah sudah kembali normal seperti sedia kala. Meskipun demikian, saya baru akan mulai berlari lagi beberapa hari kedepan.

Cara Menangani Cedera Lutut

Pada beberapa referensi yang saya baca, cedera pada bagian lutut karena sebab berlari bisa ditangani dengan melakukan kompres air es/dingin pada bagian lutut yang sakit.

Saya sudah mencobanya, namun yang saya rasakan bisa jadi tidak maksimal. Pada kasus saya, beban pada lutut mungkin saja terlalu berat. Akhirnya, saya mencoba cara lain dengan tehnik terapi pijat.

Beruntung, saya menemukan sebuah kanal YouTube yang membahas tentang cara penanganan cedera lutut secara mandiri. Saya coba ikuti beberapa tips dan alhamdulillah berhasil sembuh.

Jika teman-teman mengalami cedera lutut, mungkin bisa mencoba alternatif dari Kanal di bawah Youtube ini. Pada awalnya, saya melakukan tehnik terapi mandiri dengan cara mengikuti beberapa gerakan yang disarankan pada video ini. Efeknya sangat terasa, aliran darah ke bagian kaki lebih lancar dan rasa nyeri hilang secara perlahan.

Hasilnya tentu saja tidak instan, butuh waktu setidaknya satu minggu untuk melakukan terapi ini sampai rasa sakit hilang. Adapun gerakan-gerakan pijat harus rutin dilakukan setiap hari.

Saya mencoba melakukan terapi tiga kali sehari dan mulai merasa efeknya walau tidak langsung. Minggu kedua kaki masih terasa sakit saat berjalan, tapi sudah lebih ringan pastinya.

Jika saja saya tidak melakukan beberapa gerakan terapi seperti yang disarankan di video, bisa jadi saya masih belum bisa berjalan normal saat ini, apalagi berlari.

Alhamdulillah, saya tidak harus ke dokter untuk perawatan cedera pada kaki. Ternyata, jika mengetahui caranya, cedera pada otot kaki bisa disembuhkan dengan beberapa gerakan terstruktur secara rutin.

Terapi mandiri ini juga tidak hanya berlaku untuk cedera otot akibat lari. Untuk mereka yang memiliki berat badan berlebih, otot kaki juga perlu diterapi agar beban yang tersalurkan tidak berdampak buruk pada bagian kaki.

Makanya, penting untuk memahami beberapa jenis cedera pada kaki agar punya solusi cepat jika suatu saat mengalaminya. Bagi saya pribadi, ini adalah pengalaman pertama dan kedepan saya setidaknya sudah bisa mengukur cara berlari yang sehat agar lutut tidak cedera.

Semoga bermanfaat!

[Masykur]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun