Tentu saja, anak tidak bisa memahami etika seperti ini jika tidak didampingi dan disampaikan oleh orang tuanya langsung. Anak juga bisa belajar perilaku baik bagaimana cara merawat fasilitas umum dengan benar dari petunjuk orang tua.
Nah, jika orang tua bersikap cuek dan melepas anak bermain sendiri, perilaku yang negatif bisa saja terjadi. Pada contoh cerita di atas, saya berasumsi ini bukan kali pertama si anak BAK sembarangan.
Terlihat dari bahasa tubuhnya, ia tidak takut dan sama sekali tidak malu ketika membuka celana dan BAK di tempat umum yang jelas-jelas dilihat orang ramai.
Bisa jadi orang tua si anak tidak mengajari cara BAK yang benar di rumah, akibatnya ia menganggap semua tempat bisa dengan mudah dijadikan WC.Â
Menasehati Anak dengan Baik dan Bijak
Anak yang masih berusia di bawah 7 tahun belum memahami secara baik tentang perilaku yang dianggap layak. Oleh karena itu, orang tua perlu mengawasi, memandu dan membimbing dengan cara menasehati jika anak melakukan sesuatu yang tidak pada tempatnya.
Alangkah baiknya jika anak tidak dimarahi, khusunya di tempat umum. Memberi nasehat dengan cara yang sopan juga menjadi sebuah pelajaran berharga bagi anak bahwa semua orang bisa berbuat salah namun harus bertanggung jawab.
 Anak-anak perlu dibimbing untuk memahami mana yang baik dan mana yang buruk, sehingga ketika remaja mereka sudah memiliki filter penyaring yang bagus.Â
Ketika orang tua lalai dan membiarkan anak lepas begitu saja, maka konsekuensinya adalah anak hidup tanpa panduan. Antara baik dan buruk tidak dipahami dengan jelas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI