Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A devoted researcher with regards to foreign languages, memory, and cognitive function

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tiga Kesalahan Cara Belajar Bahasa Inggris

9 Januari 2023   20:12 Diperbarui: 9 Januari 2023   20:36 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar grammar.www.freepik.com

Menguasai banyak bahasa asing memberi kelebihan tersendiri. Terlebih di era digital saat ini, bahasa Inggris memiliki nilai jual jika mampu dikuasai dengan baik. Sayangnya, banyak yang belajar bahasa Inggris dengan strategi yang salah.

1. Belajar dari Sumber yang tidak Tepat

Buku yang beredar dengan berbagai judul di pasaran tidak menjamin seseorang bisa menguasai bahasa Inggris dengan cepat. Seringkali, materi yang tidak tepat malah memperlambat kelancaran berbahasa.

Tidak semua buku cocok dipakai oleh setiap orang. Ketika mulai mempelajari bahasa Inggris, sebaiknya mulai dengan materi yang relevan sesuai tingkat kemampuan.

Yang paling baik adalah dengan memperbanyak mendengar (listening) terlebih dahulu. Kenapa harus listening? karena pondasi bahasa dimulai dari mendengar, bukan dengan menghafal kosa kata.

Tidak sedikit siswa yang tergoda membeli kamus bertuliskan "kamus satu milyar", sehingga mengoleksi ragam kamus. Padahal isinya jutaan pun tak sampai. Ada juga buku bertuliskan "lancar bahasa Inggris dalam sebulan", sungguh itu penipuan yang nyata.

Kata "lancar" sangat subjektif. Kemampuan menyerap materi dan mempraktekkan dengan benar didukung oleh materi yang tepat membuat hasil belajar setiap orang bervariasi.

Oleh karenanya, sebelum memutuskan untuk belajar bahasa Inggris, ada baiknya mengetahui tingkat kemampuan diri sendiri, baru kemudian memilih materi yang tepat. Bisa dengan membeli buku, menonton video dari Youtube, atau bahkan kursus secara online. 

2. Mindset yang salah

Belajar bahasa butuh waktu yang relatif tidak cepat. Apalagi ketika berhubungan dengan kelancaran (fluency), ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan.

Apakah mau bisa berbicara dengan cepat atau tepat? atau keduanya? 

Antara kelancaran (fluency) dan ketepatan (accuracy) memiliki alat ukur berbeda. Bisa saja seseorang sudah mampu berbicara lancar, tapi secara grammar belepotan. 

Jadi, tentukan terlebih dahulu skil mana yang mau dikuasai sesuai kebutuhan. Jika mau menguasai keempat skil (listening, reading, writing, speaking), pastinya membutuhkan waktu yang lumayan lama.

Jangan pernah berpikir bisa menguasai bahasa Inggris dalam satu tahun jika cuma belajar sehari 30 menit. Banyak yang berkata "kok udah 3 tahun belajar bahasa Inggris, tapi ga bisa bisa"

Padahal, saat ditelisik lebih lanjut, kebanyakan yang berasumsi demikian hanya melihat jumlah waktu keselurahan. Tentu saja ini mindset yang salah.

Kalau cuma belajar seminggu tiga kali selama tiga tahun, ini jelas tidak maksimal untuk menguasai bahasa Inggris. Idealnya, untuk level A2 ke B1 butuh waktu 300 jam. 

Bayangkan saja, kalau hanya lima jam per minggu, ini bermakna butuh satu tahun 3 bulan untuk naik ke satu level saja. Sedangkan dari level B1 ke C1 itu membutuhkan 400 jam lagi.

Untuk memperoleh kelancaran berbicara, setidaknya butuh 700 jam belajar secara intensif. Belum lagi jika materinya tidak tepat, alhasil output yang dihasilkan tidak sesuai harapan pastinya.

3. Tidak belajar Beriringan

Antara listening dan speaking saling terkait, sama halnya seperti reading dan writing. Nah, yang sering saya jumpai di lapangan, umumnya siswa belajar secara terpisah. Ini salah besar!

Kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris tidak diperoleh dengan menghafal kosa kata. Input dan output haruslah seimbang. Sebelum bisa berbicara, perbanyak mendengar dalam bahasa Inggris.

Tujuannya untuk mendapatkan pengucapan (pronunciation) yang benar. Bukan hanya itu, dari latihan mendengar, kita juga akan secara otomatis membentuk pemahaman grammar yang tepat.

Kalau mulai belajar grammar duluan, kemampuan berbicara akan lebih lama bisa dicapai. Yang paling sering terjadi adalah, paham aturan grammar, tapi tidak bisa berbicara.

Oleh karena itu, mulai dari listening dan cobalah mempraktekkan apa yang sudah didengar. Jika sudah sering latihan listening, otak akan terbiasa dengan pengucapan yang benar dan jenis kosa kata yang didapat lebih luas.

Ini berlaku sama untuk skil writing. Jika mau bisa menulis dalam bahasa Inggris, perbanyaknya membaca lebih dahulu. Kenapa? karena dengan membaca, pola tata bahasa akan dipahami tanpa kita sadari.

Apakah ini berarti kita harus mengenyampingkan grammar? tentu saja tidak! grammar penting dipelajari secara terpisah, tujuannya untuk memperoleh accuracy.

Sedangkan kemampuan menulis dibentuk dari sering tidaknya kita membaca artikel dalam bahasa Inggris. Hal simpel seperti membaca cerita anak dalam bahasa Inggris akan membentuk pemahaman grammar lebih baik ketimbang belajar grammar dengan menghafal formula.

Semoga bermanfaat!

[Masykur]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun