Cuaca hari ini sangat mendukung untuk melatih ketahanan fisik. Saya memasuki hari kelima dari total 42 sesi lari yang harus diselesaikan. Hari yang cerah membuat saya lebih bersemangat pada pagi ini, alhasil jarak yang saya tempuh juga maksimal.
Untuk sesi latihan saya berpedoman pada aplikasi 10k runner dengan jarak keseluruhan 3.6 KM. Meskipun demikian, berhubung hari minggu, saya menambahkan sesi latihan dengan memperbanyak berjalan sehingga jarak yang saya tempuh mencapai total 5.5 KM.
Pada aplikasi 10k runner, pola lari setiap harinya berbeda untuk membetuk kemampuan lari secara bertahap. Oleh karena itu, saya tetap mengarah pada pedoman aplikasi ini untuk melatih ketahanan atau sering disebut endurance.
Melatih EnduranceÂ
Endurance activity keeps your heart, lungs and circulatory system healthy and improves your overall fitness.
 Ada banyak manfaat yang bisa didapat dari melatih ketahanan. Khusunya dengan berlari secara berkala, jantung dan paru-paru menjadi lebih sehat. Tentunya, dengan menjaga kedua organ penting ini, seluruh aktifitas tubuh akan tetap terjaga maksimal.
Endurance exercise includes activities that increase your breathing and heart rate such as walking, jogging, swimming, biking and jumping rope.
Aktifitas yang bermanfaat untuk melatih endurance antara lain: berjalan, joging, berenang, bersepeda,dan lompat tali. Kunci dari melatih endurance adalah melibatkan olah raga yang memicu pernapasan berlebih dan juga aktifitas jantung.
Misalnya, pada aktifitas lari, setiap pergerakan tubuh menyebabkan jantung memompa darah dengan lebih cepat dan pernafasan juga meningkat. Ini mengakibatkan sirkulasi darah lebih merata ke seluruh bagian tubuh.
Berbeda ketika seseorang duduk atau berdiam dalam waktu lama, maka sirkulasi darah tidak lancar dan ini berpengaruh pada konsentrasi yang menurun.
Melatih endurance tidak dianjurkan dengan hal-hal yang berat. Sebaliknya, cara terbaik adalah dengan cara perlahan dan kemudian menambah beban secara berkala.
Nah, walaupun sudah memasuki fase minggu kedua, saya masih tetap pada pola berlari 1:1.5. Dengan pola ini, saya berlari 1 menit dan lanjut berjalan 1 menit. Pada tahap akhir sebelum selesai dianjurkan berjalan 5 menit.
Ketika tubuh sudah terbisa dan sanggup menjaga ritme lari dengan seimbang, aktifitas berjalan dikurangi dan waktu lari ditambah. Terbukti, secara keseluruhan rasa lelah berkurang dan ketahanan lari juga meningkat.
Saat otot terlatih melakukan aktifitas yang melibatkan endurance, nantinya tubuh akan lebih stabil melakukan sesuatu dalam waktu lama. Bagi saya pribadi, yang mungkin saya rasakan saat ini adalah kemampuan berdiri dalam waktu lama.
Jika sebelum rutin berlari saya merasa lelah ketika berdiri dalam waktu lama, hal ini tidak saya rasakan lagi. Bahkan, rasa lelah karena aktifitas harian sudah tidak begitu kentara.
Lari pagi bukan hanya soal kesehatan, tapi juga menyelami alam dan mengenali kemampuan diri. Semua ini tidak bisa didapat dari aktifitas tidur dan duduk berdiam diri.
Saya cukup merasa puas sampai dengan hari ini. Selain jarak tempuh selama lima hari sudah melebih 20 Km, satu hal yang saya syukuri yaitu sudah memulai dan mampu menjaga rutinitas lari secara konsisten.
Perubahan dalam hidup harus dengan memulai sesuatu yang tidak nyaman. Lari pagi bukannlah aktifitas yang mudah, apalagi saat selimut berbisik "tidur lagi yukkkkkk"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI