Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Day 3 - Lari Pagi Membuat Hidup Lebih Positif

6 Januari 2023   10:28 Diperbarui: 6 Januari 2023   10:36 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini cuaca sangat bagus dan aktivitas lari tetap berjalan sebagaimana biasanya. Saya sudah memasuki hari ketiga rutinitas lari pagi dan mulai menikmatinya. 

Rasa sakit bagian paha dan kaki sudah perlahan hilang. Saya mulai merasakan perubahan pada tubuh, khusunya di waktu pagi sesaat setelah terbangun.

Sepertinya tubuh saya sudah membentuk sebuah alarm untuk mengingatkan secara otomatis. Untungnya, kemarin saya tetap berlari dan jika tidak seluruh tubuh saya pasti terasa sakit, terlebih bagian kaki.

Hari ini saya menempuh jarak lebih jauh, tepatnya 4 kilometer. Saya sengaja memakai dua aplikasi. Satunyas 10k runner untuk memandu aktifitas lari dengan benar, dan satunya lagi Gstep untuk merekam secara keseluruhan.

Hari ketiga saya memakai pola satu menit berlari dan 1.5 menit berjalan selama 30 menit. Lima menit sebelum menyelesaikan lari digunakan untuk berjalan. 

Pada tahap ini saya masih membiasakan tubuh untuk membentuk sebuah pola agar tubuh bisa terbiasa untuk lari. Efeknya sudah mulai terasa, tubuh saya terasa lebih ringan dan tidak lagi mudah capek.

Rute lari area persawahan. Dokpri
Rute lari area persawahan. Dokpri

Saya sengaja merubah rute di akhir dan memperbanyak berjalan menikmati pemandangan sawah di pagi hari. Rasanya luar biasa. Indah sekali!

Jika kemarin saya menyelesaikan 3.8 kilometer, maka hari ini menjadi 4 kilometer. Ritme berlari pun lebih pelan dan saya tidak mau memaksakan diri. Tujuan saya bukan target jarak, tapi lebih kepada membentuk pola lari secara konsisten.

Yang paling sulit saat ingin berlari adalah melawan rasa malas. Itu yang benar-benar saya rasakan. Tiga hari pertama ini ada saja bisikan kecil untuk berhenti berlari dan ingin menundanya.

[Baca Juga : Day One - Manfaat Lari Pagi untuk Ketajaman Pikiran dan Kebugaran Tubuh]

Beruntung, saya berhasil melawannya dengan konsisten bangun pagi dan kemudian langsung shalat subuh. Selesai shalat, saya tidak mau menunggu lama dan langsung mengganti pakaian tanpa menunda lagi.

Hari kedua menjadi hari terberat, tubuh meresponnya dengan rasa sakit. Jika saja saya tidak mampu melawan dan berhenti berlari di hari kedua, maka hari ini tubuh akan lebih sakit.

Anehnya, saat mulai berlari tadi pagi, awalnya terasa sakit, tapi menjelang jarak 1 kilometer, rasa sakit hilang perlahan. Bahkan, pada jarak 2 kilometer tubuh terasa jauh lebih ringan dari hari pertama dan kedua.

Mungkin, kalaupun saya paksakan lari sejauh 6 kilometer, saya tetap akan sanggup karena kondisi tubuh yang lebih fit ketimbang kemarin.

Sejauh ini, saya sangat menikmati dan merasakan perubahan pada tubuh. Pikiran terasa lebih terang, ide mudah mengalir, dan yang tak kalah penting, saya lebih postif menjalankan hari sejak pagi.

Ketika hendak keluar rumah selesai aktifitas berlari, ada telpon dari seorang teman lama. Dia mengajak saya untuk minum kopi. Al hasil, kami duduk sekitar 30 menit membahas sejarah dan tentang perbukuan.

[Baca juga: Day 2 - Manfaat Lari Pagi untuk Menjaga Kesehatan Tubuh]

Teman saya ini adalah penulis hebat dengan karya yang tidak bisa diremehkan lagi. Saya juga baru tahu kalau dia memiliki usaha penerbitan buku. Dengan latar belakang keilmuan antropologi, banyak hal yang bisa saya gali darinya tentang budaya dan sejarah.

Wah, saya sangat bersyukur bisa mengenalnya. Sebagai penulis senior dia memiliki wawasan sangat luas, apalagi dia aktif menjadi editor buku berkelas. Lebih dari 20 buku sudah dieditnya. 

Kopi dan nasi pagi sudah dibayarnya. Sungguh beruntung hidup saya hari ini. Dapat ilmu gratis plus makan minum gak perlu mengeluarkan uang lagi. Saya bertekad menerbitkan satu buku di tahun ini, dan beruntungnya lagi ia bersedia untuk mengedit nahkah saya.

Wah, wah, wah. betapa nikmatnya hidup jika kita selalu bersyukur. Ada saya orang yang dikirim oleh Allah pada saat yang tepat. Inilah hikmah memulai hari dengan bersyukur dan menjalaninya dengan berpikir positif.

Salam sehat,

[Masykur]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun