Menunda-nunda pekerjaan bukan sesuatu yang patut dibanggakan. Jika sering menunda sesuatu, maka kita akan banyak kehilangan momen penting yang seharusnya bisa didapat.
kenapa seseorang menunda pekerjaan, apa penyebabnya?
Ada dua area otak yang terlibat saat kita menunda pekerjaan, yaitu limbic system dan prefrontal cortex. Limbic adalah bagian otak yang berhubungan dengan hal yang menyenangkan, sedangkan prefrontal cortex mengarah pada pembuatan keputusan.
Nah, antara limbic system dan prefrontal cortex saling bersaing. Seringnya limbic akan menang dan kemudian hasrat menunda akan muncul seketika.Â
Limbic system menduduki porsi dominan di otak dan boleh dikatakan dia adalah seniornya organ otak. Segala sesuatu yang kita kerjakan seketika secara otomatis adalah kerjaannya limbic system.
Berbeda dengan prefrontal cortex yang lebih dulu mengolah informasi dan membuat keputusan, limbic bisa dengan mudah mengarahkan tubuh untuk memilih tidak melakukan sesuatu karena dianggap tidak penting atau masih bisa dilakukan di lain waktu.
Contoh sederhana dalam sehari-hari, ketika kita ingin menulis artikel di Kompasiana, jika tidak segera melakukannya, maka limbic system akan mengambil alih. Alhasil, artikel yang sudah direncanakan tidak tertulis.
Bagaimana cara agar tidak menunda pekerjaan?
Ada solusi terbaik untuk tidak menunda-nunda pekerjaan dengan cara menerapkan metode outsmart the brain. apa itu? jika pada kenyataannya otak menentukan tindakan, outsmart berfungsi untuk mensiasati otak.
Mindfulness menjadi kunci untuk mensiasati fungsi otak. Tujuannya adalah untuk selalu dalam keadaan sadar ketika sesuatu terjadi. Contohnya, saat hendak menulis dan sebelum limbic system mengambil alih tindakan, pahami konsekuensi yang bakal terjadi.
Menunda pekerjaan memberikan kesan berbentuk reward yang menyenangkan bagi otak. Ini yang membuat menunda pekerjaan tidak memberikan efek negatif pada otak.