Selain itu, orang yang sangat sering melakukan multitasking dalam keseharian condong mudah lupa. Apa alasannya? berpindah dari satu hal ke hal lain secara bersamaan membuat otak tidak menyimpan informasi secara utuh dalam waktu yang cukup.
Apa akibatnya? working memory melemah. Apa manfaat working memory? fungsi working memory yaitu menyimpan informasi dalam skala kecil untuk beberapa saat di otak, sama seperti fungsi RAM pada laptop dan komputer sebelum kemudian berpindah ke hardrive.
Working memory juga memiliki peran penting untuk membangun kemampuan problem solving dan kecepatan memproses informasi yang masuk ke otak.
Makanya, secara teori seseorang yang aktif melakukan multitasking memiliki kelemahan dalam hal memecahkan masalah dan memilah informasi yang diterima.
Tulisan tangan vs Foto
Pada saat siswa memilih untuk mengambil foto ketimbang mencatat, mereka kehilangan kesempatan untuk mempertajam fungsi otak. Alhasil, otak mereka akan melemah karena tidak ada rangsangan sama sekali.
Ya, secara kecepatan mereka bisa menyimpan banyak informasi sekejap, tapi kemudahan menyebabkan otak mereka cepat tumpul. Otak manusia boleh diibaratkan seperti pisau, semakin sering diasah maka semakin tajam.
Kalau tidak diasah? jelaslah, akan mudah berkarat dan tumpul.
Cara mengasah otak harus dengan input yang benar. Contohnya, dengan menulis tangan. Mencatat secara manual. Setiap gerakan tangan yang berpindah, saat itu informasi masuk ke otak.
Semakin banyak kita menulis, semakin banyak input yang masuk. Otak semakin terasah, working memory semakin baik. Dengan sendirinya, kemampuan fokus membaik, kecepatan dan ketepatan juga meningkat.
Smartphone tidak bisa memberi rangsangan alami pada otak. Semakin manusia bergantung pada smartphone, daya kerja otak semakin melemah. Akhirnya, orang akan kehilangan kemampuan berpikir logis karena menginginkan kemudahan.