Contoh kecil, orang yang bekerja kantoran, pegawai kontrak, pegawai pemerintah masuk dalam katagori active income. Sedangkan investasi berbetuk saham, franchise, bisnis yang sudah memiliki sistem umumnya menghasilkan passive income.Â
Expense
Adapun expense setidaknya terbagi ke dalam tiga bagian: fixed expense, savings expense, dan variable costs. Yuk kita bahas lebih detail perbedaan ketiganya.
Fixed expense adalah pengeluaran yang jumlahnya tidak berubah, jikapun ada perubahan terjadi secara berkala. Contohnya, harga sewa rumah, pembayaran listrik/air, dan pembayaran kredit pinjaman berupa motor, mobil, rumah, dll.
Lalu, apa itu savings expense?Â
Tentu semua kita paham makna kata savings, yaitu tabungan. Meskipun demikian, berbeda dengan fixed expense, ketika berbicara tentang savings expense, ada dua hal yang harus dipahami.Â
Pertama, tabungan uang yang tidak beraturan (irregular savings)Â bisa berupa pajak properti, asuransi rumah atau kendaraan, dan perbaikan kendaraan seperti biaya servis, dll.
Kenapa semua ini masuk dalam tabungan? Jawabannya, karena harus ada alokasi budget uang untuk dipersiapkan membayar tagihan yang akan datang di waktu yang berbeda pada tanggal tenggat waktu pembayaran.
Kedua, goal-oriented savings, yaitu simpanan atau tabungan yang dipersiapkan untuk pensiun, dana pendidikan, liburan, atau dana darurat. Kesemua ini membutuhkan target yang diawali dengan goal.
Ketiga, variable costs yang mengacu pada pengeluaran harian/mingguan/bulanan yang seringnya terjadi ketika berbelanja. Apa saja yang termasuk kedalam variable costs? Uang transport berupa bensin, belanja kebutuhan rumah, makan dan minum, kebutuhan untuk membeli obat, uang buku, dll.
Kata variable merujuk pada jenis pengeluaran yang berbeda-beda tergantung kategori yang ingin dijadikan sebagai variabel, baik itu uang makan, pendidikan, atau kesehatan.