Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Memahami dan Menghindari Jebakan Emotional Spending saat Berbelanja

26 Desember 2022   12:03 Diperbarui: 27 Desember 2022   12:10 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emotional spending dalam jangka panjang bukan hanya mempengaruhi kehidupan rumah tangga, bahkan untuk seorang yang masih single bisa mengarah pada impulsive buying.

Jangan menganggap sepele apapun yang melibatkan emosi untuk mencapai financial freedom, seseorang harus terlebih dahulu mampu melakukan analisis finansial pribadi.

Dalam konteks keluarga, ketahanan finansial sangat berdasar pada kemampuan pasangan memahami emotional spending dan menerapkan sistem pengeluaran berpatokan pada kebutuhan semata.

Untuk yang masih single, memahami emotional spending dengan benar akan menjadikan hidup lebih terkontrol dan pastinya melatih diri untuk melabuhkan hati pada barang yang tepat. eh...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun