Area center point Medan termasuk salah satu kawasan yang sudah berubah menjadi satu arah. Selain lampu merah, di area ini terdapat rel kereta api, di mana pemberhentian akan bertambah lama dengan kebijakan one way.
Rata-rata supir transportasi online tidak sepakat dengan kebijakan satu arah yang tidak relevan dengan konteks memangkas perjalanan. Yang ada malah memperburuk keadaan, begitulah anggapan mereka.Â
Di beberapa tempat, angkot bisa menjadi pahlawan sejati. Ya, pastinya mereka punya pengalaman terjamin tentang jalan mana yang harus dilalui untuk menghindari kemacetan.
Walaupun memang pada kenyataannya angkot tetap harus berada di jalur yang sudah tertulis. Tapi, angkot tetaplah punyak hak 'istimewa' untuk berhenti pada badan jalan yang diinginkan.
Kondisi jalan di Medan sedikit berbeda dengan kebanyakan jalan di Aceh. Selain pola bangunan yang sangat berdempetan, umumnya tidak terdapat area parkir yang luas.
Jadi, hal ini membuat medan jalan menjadi tempat favorit memberhentikan motor/mobil, sehingga kemacetan bisa dengan mudah terjadi ketika kendaraan sedang sama-sama melaju.
Di beberapa tempat terdapat halte khusus tempat pemberhentian. Khusunya untuk jalanan yang lebih lebar, ini sangat membantu angkot untuk berhenti lebih tertib saat menaikkan dan menurunkan penumpang.
Semoga saja angkot tetap bertahan sampai kapanpun. Tentunya, perlu dilakukan pembenahan secara bersama. Baik itu memperbaiki kualitas angkot dan alur perjalanan yang lebih efektif.
Apa yang sudah dilakukan Jakarta mungkin saja bisa ditiru kota Medan. Misalnya, mengintegrasi angkot dengan bus, kereta api, atau pesawat sekalipun.