Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menelisik Cara Berpikir Elon Musk yang Unik

9 Desember 2022   17:56 Diperbarui: 12 Desember 2022   09:13 2028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CEO Tesla Elon Musk. (Sumber: Business Insider via kompas.com)

Inilah yang menyebabkan banyak perusahaan yang harus mengeluarkan uang lebih untuk menyediakan training khusus bagi karyawan.

Problem versus Fundamental Truths

Inovasi tidak terjadi kecuali dimulai dari sebuah masalah yang dipecahkan. Sayangnya, kebanyakan orang terperangkap pada konsep berpikir mayoritas, dimana sebuah masalah selalu dilihat sebagai satu kesatuan utuh.

Elon berbeda ketika memandang sebuah masalah dan cara pemecahannya. Contoh kecil, dalam hal baterai umumnya orang akan melihat sisi harga dan kegunaan. Lalu, membangun asumsi bahwa harga baterai lebih mahal ketika dipakai pada mobil listrik.

Berbeda dengan kebanyakan, Elon malah menawarkan sudut pandang berbeda. Baginya, memecahkan masalah harus dipilah-pilah berdasarkan kebenaran sampai hal terkecil.

Pada contoh baterai, Elon lebih memilih untuk melihat komponen baterai, menganalisa kegunaan per item, mengecek harga komponen, baru kemudian mengambil kesimpulan.

Memang cara ini terlihat lebih rumit, tapi pada kenyataannya sebuah inovasi mutakhir tidak mudah terjadi hanya dengan asumsi umum. Makanya, ia tidak terjerumus pada kebanyakan asumsi orang.

Trend versus Sense

Dalam acara wisuda mahasiswa di University of Southern California, Elon memberi sebuah nasehat berbunyi "Don't just follow the trend. It's good to think in terms of the physics approach --- the first principles,"

Nasehat yang ia sampaikan menunjukkan satu prisip berpikir, yaitu If something really makes sense. Artinya, daripada terbawa arus kebanyakan orang, lebih baik analisa terlebih dahulu apakah sesuatu yang kita ikuti masuk akal.

Tentunya, ini tidak mudah dilakukan jika tidak mengedepankan asas berpikir kritis. Mengikuti mayoritas tidak ada salahnya, namun dalam hal inovasi, membangun fondasi yang benar dan tepat sangatlah berguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun