Jadi, intinya selama pelamar menguasai isi essay dan yang paling penting essay-nya hasil ide dan tulisan sendiri, maka tidak perlu khawatir. Cukup latihan menjawab pertanyaan saja berulang kali.
Selain itu, selalu akan ada pertanyaan tentang pengetahuan umum mengenai isu terkini, khususnya di bidang jurusan yang dipilih. Nah, disini akan muncul pertanyaan di luar ekspektasi pelamar beasiswa.
Oleh karena itu, satu bulan sebelum jadwal wawancara atau jauh sebelum pengumuman wawancara, perbanyak membaca dan menonton berita tentang isu terkini, lakukan setiap hari.
Bagaimana cara melatih menjawab pertanyaan. Lakukan mock interview dengan mengajak seorang teman. Cari ruangan yang sepi, lalu berikan daftar rangkaian pertanyaan yang mungkin ditanyakan kepada penanya.
Lantas, kandidat pelamar beasiswa bisa melatih diri dengan menjawab pertanyaan dengan baik dan benar. Rekam setiap pertanyaan dan jawaban, kemudian dengar kembali dan analisa.
Apakah setiap jawaban dijawab dengan jelas, to the point, dan disertai contoh yang relevan. Jika tidak, latih lagi dengan sebaik mungkin. Tanyai pendapat teman pada bagian mana yang membutuhkan perbaikan.
Jangan lupa juga untuk melatih bahasa tubuh seperti hand gesture, facial expression, dan eye contact. Panelis wawancara bisa mengetahui jika pelamar beasiswa gugup atau tidak memahami pertanyaan dari tatapan.
Jadi, saat latihan menjawab soal-soal wawancara, gunakan tangan untuk menjelaskan, tatap wajah pewawancara, dan yang tak kalah penting perbanyak senyuman.Â
Semua tahapan yang saya sebutkan di atas akan bekerja maksimal jika diterapkan dengan benar. Dan satu lagi, sebelum melamar beasiswa bangun sebuah KEYAKINAN lebih dulu. Say to yourself, "I'm going to get this scholarship".
Ketika kita yakin, level percaya diri akan meningkat dan pastinya lebih bersemangat untuk meraih beasiswa idaman.Â
Semoga bermanfaat dan segera mendapat beasiswa idaman!